Trauma otak yang parah bisa menyebabkan kematian mendadak, seperti saat orang sedang tidur. Gejala yang kadang muncul adalah mual, sakit kepala terus menerus, pupil melebar, lalu untuk menghilangkan gejala ini, yang terjadi adalah pendarahan otak pada malam hari dan meninggal.
Meninggal saat tidur juga bisa terjadi saat seseorang tersedak, yang ditandai dengan muntah saat kejang malam hari atau setelah terlalu banyak konsumsi alkohol, bisa juga terjadi karena seseorang makan permen atau makanan lain dan secara tidak sengaja tersedak.
Merangkum dari Hospice Foundation of America yang dilansir oleh Verywell Health, dikatakan ada beberapa tanda seseorang dengan penyakit stadium akhir mendekati kematian, yaitu:
- Sesak napas, napas berisik, batuk
Baca Juga: ART di Jakarta Pusat Aborsi Bayi dengan Minum Obat, Ketahui Risikonya!
- Penurunan suhu tubuh, nadi, tekanan darah, dan pernapasan
- Perubahan warna keunguan atau keabu-abuan, terutama pada tangan dan kaki
- Peningkatan rasa sakit dengan adanya rintihan atau erangan.
Kemungkinan banyak orang yang bertanya, terlihat mudah dan damai, apakah meninggal saat tertidur benar-benar senyaman itu?
Ternyata jawabannya adalah semua tergantung pada penyebabnya, jika penyebabnya adalah kondisi keadaan gawat darurat atau besar, seperti stroke masif atau pecahnya aneurisma, maka rasa sakit kemungkinan cukup parah untuk bisa membangunkan seseorang dari tidurnya.
Akan tetapi jika seseorang mengalami kejadian seperti overdosis obat atau keracunan karbon monoksida, maka yang terjadi fungsi organ tubuh kemungkinan terjadi secara bertahap, sehingga orang tersebut tetap tidak sadar dan meninggal saat tertidur dengan damai. (*)
Baca Juga: Susah Tidur dan Sering Berkeringat Ciri-ciri Darah Tinggi, Mitos atau Fakta?
Source | : | Wartakota,Verywell Health,Healthgrades |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar