GridHEALTH.id – Kabar duka datang dari Indra Birowo yang baru saja kehilangan Ibunya pada Kamis kemarin (12/01/2023).
Ibu Indra Birowo, Farida Yusuf disebut meninggal saat tertidur ketika hendak dibangunkan pada pagi hari.
Sudah banyak kejadian orang meninggal saat tidur, lalu sebenarnya apa yang menyebabkan kondisi ini terjadi? Simak penjelasannya berikut ini!
Banyak orang yang berharap untuk meninggal saat tidur dibandingkan dengan penyebab lainnya, karena nampak sederhana dan damai. Ini pun yang terjadi dengan Ibu Indra Birowo, yang diceritakan oleh Indra bahwa sebelumnya Ibunya sempat mengeluhkan rasa sakit di dada dan sudah enggan untuk makan.
“Malam sebelumnya dokter cek, sebetulnya kalau jantung, irama jantung, tensi bagus, cuma kalau dari tipe serangan yang terjadi pagi-pagi ini yang sakit perutnya sampai dia rasa sakit sekali katanya sih, ya itulah yang menyebabkan jadi heart attacknya di situ,” jelas Indra Birowo menceritakan penyebab meninggalnya sang Ibu melansir dari Wartakota (12/01/2023).
Baca Juga: Bahaya Perut Kembung Akibat Telat Makan, Cara Ini Bisa Mencegah dan Mengobatinya
Meskipun mekanisme kematian dalam tidur nampak lancar, sebenarnya selalu ada penyebab kematian yang spesifik dari meninggal saat tertidur, karena adanya organ kodependen yang gagal berfungsi
Paling umum dijumpai adalah karena serangan jantung, padahal lebih jauh dari itu ada kemungkinan penyebab kematian yang lain.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, berikut ini beberapa penyebab meninggal saat tertidur, yaitu:
Penyebab meninggal saat tertidur yang paling umum adalah masalah jantung, karena berawal dari irama jantung yang tidak normal (aritmia) dapat memicu kematian mendadak.
Selain itu, serangan jantung juga bisa menyebabkan seseorang meninggal saat tertidur karena otot jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Baca Juga: Ternyata Ini Keampuhan Tanaman Insulin untuk Turunkan Gula Darah
Henti jantung juga menjadi masalah jantung yang berbahaya, karena jantung dapat berhenti berdetak dan menyebabkan kematian dalam beberapa menit.
Stroke bisa mengganggu pasokan oksigen ke otak, di mana stroke adalah bentuk gumpalan darah atau pendarahan otak.
Bila terjadi aneurisma otak atau pembuluh darah pecah atau stroke masif, maka dapat meningkatkan risiko meninggal saat tidur.
Epilepsi adalah gangguan kejang, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian saat tidur. Orang dengan epilepsi tidak terkontrol sehingga dapat memicu meninggal saat tidur.
Untuk mencegahnya lakukan perawatan yang efektif dengan dokter dan minum obat sesuai resep.
Baca Juga: Mau Tahu Seperti apa Kondisi Fisik 8 Anak Godfrey Baguma yang Dinobatkan Jadi Pria Terjelek Dunia?
Ada beberapa kasus yang menunjukkan meninggal saat tertidur terjadi akibat tragedi yang tidak disengaja seperti keracunan karbon monoksida, karena gas ini tidak berwarna dan tidak berbau yang dihasilkan dari gas atau peralatan rumah tangga lainnya, seperti pemanas air.
Untuk menghindari keracunan ini maka dapat memasang detektor karbon monoksida di rumah.
Studi tahun 2011 menyebutkan, diabetes tipe 1 meningkatkan risiko kematian mendadak, beberapa kasus diketahui karena terjadinya gula darah rendah (hipoglikemia) sehingga memicu seseorang meninggal saat tertidur.
Selain itu diabetes juga berkaitan dengan risiko penyakit jantung dan penyakit jantung akan sangat berisiko pada terjadinya kematian mendadak ini.
Baca Juga: Membahayakan Kesehatan! 5 Penyakit yang Muncul Akibat Sering Begadang
Penyebab meninggal saat tertidur lainnya adalah gangguan tidur atau sleep apnea yang ditandai dengan jeda napas saat tidur, namun belum diketahui secara pasti apakah gangguan tidur ini menjadi penyebab utama seseorang meninggal atau harus diiringi dengan faktor pemicu seperti penyakit jantung.
Trauma otak yang parah bisa menyebabkan kematian mendadak, seperti saat orang sedang tidur. Gejala yang kadang muncul adalah mual, sakit kepala terus menerus, pupil melebar, lalu untuk menghilangkan gejala ini, yang terjadi adalah pendarahan otak pada malam hari dan meninggal.
Meninggal saat tidur juga bisa terjadi saat seseorang tersedak, yang ditandai dengan muntah saat kejang malam hari atau setelah terlalu banyak konsumsi alkohol, bisa juga terjadi karena seseorang makan permen atau makanan lain dan secara tidak sengaja tersedak.
Merangkum dari Hospice Foundation of America yang dilansir oleh Verywell Health, dikatakan ada beberapa tanda seseorang dengan penyakit stadium akhir mendekati kematian, yaitu:
- Sesak napas, napas berisik, batuk
Baca Juga: ART di Jakarta Pusat Aborsi Bayi dengan Minum Obat, Ketahui Risikonya!
- Penurunan suhu tubuh, nadi, tekanan darah, dan pernapasan
- Perubahan warna keunguan atau keabu-abuan, terutama pada tangan dan kaki
- Peningkatan rasa sakit dengan adanya rintihan atau erangan.
Kemungkinan banyak orang yang bertanya, terlihat mudah dan damai, apakah meninggal saat tertidur benar-benar senyaman itu?
Ternyata jawabannya adalah semua tergantung pada penyebabnya, jika penyebabnya adalah kondisi keadaan gawat darurat atau besar, seperti stroke masif atau pecahnya aneurisma, maka rasa sakit kemungkinan cukup parah untuk bisa membangunkan seseorang dari tidurnya.
Akan tetapi jika seseorang mengalami kejadian seperti overdosis obat atau keracunan karbon monoksida, maka yang terjadi fungsi organ tubuh kemungkinan terjadi secara bertahap, sehingga orang tersebut tetap tidak sadar dan meninggal saat tertidur dengan damai. (*)
Baca Juga: Susah Tidur dan Sering Berkeringat Ciri-ciri Darah Tinggi, Mitos atau Fakta?
Source | : | Wartakota,Verywell Health,Healthgrades |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar