GridHEALTH.id - Gagal Ginjal Kronis merupakan kondisi ketika fungsi Ginjal secara bertahap akan menurun karena kerusakan ginjal.
Ketika hal ini terjadi, maka cairan, elektrolit dan limbah akan menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan banyak gangguan.
Sebelum mengalami Gagal Ginjal tahap akhir, penderitanya akan mengalami 5 stadium yang diukur dengan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) yang dijelaskan oleh dr. Maria Irawati Simanjuntak, SpPD,KGH,KIC, dari Dokter Konsultan Ginjal dan Hipertensi RSUD Tarakan Jakarta;
* Stadium 1 (LFG di atas 90), fungsi ginjal masih bekerja secara normal, namun tanda-tanda awal penyakit ginjal mungkin sudah muncul.
* Stadium 2 (LFG 60–89), fungsi ginjal mulai sedikit menurun.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Obat Panu untuk Anak tersedia di Apotek, Aman Digunakan
* Stadium 3 (LFG 30–59), penyaringan zat-zat sisa dari dalam tubuh sudah mulai tidak efektif, sehingga muncul beragam keluhan.
* Stadium 4 (LFG 15–29), fungsi ginjal sudah sangat rendah.
* Stadium 5 (LFG di bawah 15), ginjal hampir tidak berfungsi/menurun, sehingga zat-zat sisa dan cairan yang berlebih menumpuk di dalam sehingga tubuh mengalami pembengkakan.
“Di stadium akhir fungsi ginjal hampir tidak berfungsi, sehingga tubuh mengalami penumpukan limbah. Cairan yang harusnya bisa keluar dari urine, justru menumpuk di dalam sehingga tubuh mengalami pembengkakan. Selain itu cairan dalam paru-paru juga menjadi berlebih sehingga penderitanya akan mengalami sesak nafas. Nah biasanya kita mengalami gejala Gagal Ginjal itu di stadium 4 atau stadium 5,” jelas dr. Maria Irawati Simanjuntak. dikutip dari Dinkes Provindi DKi Jakarta (1003/2022).
Untuk diketahui, ginjal merupakan salah satu organ vital penting dalam tubuh manusia. Fungsi penting dari Ginjal yaitu menyaring 120-150 liter darah, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, mengeluarkan sisa metabolisme, mengatur tekanan darah dan penghasil hormon eritropoeitin.
Baca Juga: 5 Obat Nyeri Sendi di Apotek dan Dosis Penggunannya yang Tepat
Hasil penyaringan tersebut akan keluar dalam bentuk urine. Dari sini, sangat jelas bahwa fungsi ginjal ini sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia.
Ketika kesehatan Ginjal kita tidak dijaga, maka akan terjadi kerusakan ginjal yang diikuti oleh penurunan fungsi Ginjal.
Penting juga diketahui, penyakit ginjal juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.
Masalah-masalah ini bisa terjadi secara perlahan dan dalam jangka waktu yang lama.
Oleh sebab itu, upaya deteksi dini penting dilakukan.
Baca Juga: Mengenal Premi Asuransi Kesehatan, Jangan Sampai Tidak Tahu!
Berikut ciri-ciri dan atau tanda-tand awal seseorang mengalami gagal ginjal kronis.
Dilansir dari Kompas.com, penyakit gagal ginjal sebenarnya cenderung tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal.
Umumnya, tanda dan gejala penyakit ginjal kronis akan berkembang seiring kerusakan ginjal berlangsung perlahan.
Meski begitu dilansir dari Kompas.com, berikut ini tanda dan gejala penyakit ginjal kronis yang mungkin terjadi:
1. Mual
Baca Juga: 7 Pantangan Keras Bagi Penderita Asam Urat, Jangan Sampai Menyesal
2. Muntah
3. Kehilangan selera makan hingga penurunan berat badan
4. Mudah lelah
5. Masalah tidur atau insomnia
6. Kulit kering dan gatal
7. Keluarnya darah ketika buang air kecil
8. Urine berbusa
9. Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama pada malam hari
10. Otot berkedut dan kram
11. Pembengkakan pada pergelangan kaki dan kaki
12. Pembengkakan pada area mata
Baca Juga: Macam-macam Kelainan Bentuk Kaki, Terjadi Gegara Alas Kaki yang Salah?
13. Nyeri dada dan sesak napas
14. Tekanan darah tinggi yang sulit dikendalikan.
Pengobatan gagal ginjal kronis ini ditentukan berdasarkan penyebab yang mendasari timbulnya kondisi ini.
Pengobatan pertama yang akan dilakukan oleh dokter adalah dengan pemberian obat-obatan untuk mengendalikan penyebabnya.
Sebagian orang dengan penyakit ginjal kronis bisa mengalami penumpukan cairan di kaki. Untuk itu perlu obat untuk meregulasi keseimbangan cairan.
Pada situasi khusus, dokter bisa menyarankan konsumsi suplemen eritropoietin atau suplementasi zat besi.
Suplemen ini bisa membantu produksi sel darah merah pada individu dengan penyakit gagal ginjal kronis untuk mengatasi mudah lelah.
Tekanan darah tinggi bisa menurunkan fungsi ginjal dan mengubah komposisi elektrolit dalam tubuh sehingga diperlukan obat.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Obat Kurap yang Tersedia di Apotek, Aman Digunakan
Dokter bisa menganjurkan suplementasi kalsium atau vitamin D untuk mencegah tulang rapuh dan mengurangi risiko terjadinya fraktur.
Pada pasien gangguan ginjal, tubuh mungkin akan mengalami kesulitan untuk mengaktifkan vitamin D dari makanan atau suplemen.
Oleh karena itu, vitamin D yang diberikan biasanya berbentuk calcitriol, yakni bentuk vitamin D yang sudah aktif.
Selain pengobatan untuk mengatasi penyebab gangguan ginjal, pengobatan lainnya adalah terapi pengganti ginjal.
Terapi pengganti ginjal ini biasanya dilakukan bagi pasien gagal ginjal kronis tahap akhir atau stadium 5, antara lain:
Metode dialisis atau cuci darah menggunakan peralatan atau mesin untuk mengeliminasi cairan berlebih dari tubuh, teman-teman.
Ada pula dialisis CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) yang dilakukan dengan memasukkan cairan dialisis ke dalam perut.
Transplantasi ginjal melibatkan proses pemindahan ginjal dari donor yang sehat ke tubuh seseorang dengan penyakit ginjal.
Pasien tidak perlu lagi menjalani cuci darah, namun pasien perlu mengonsumsi obat dalam jangka panjang.
Hal ini dilakukan untuk mencegah tubuh menunjukkan tanda-tanda penolakan terhadap organ yang baru.(*)
Baca Juga: Cara Menghilangkan Panu Sampai Ke Akar Hanya Dengan Obat Alami
Source | : | Dinkes DKI Jakarta-gagal ginjal |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar