Begitu juga dengan orang-orang yang dirawat inap, meski sempat naik pada 5 Januari 2023 sebanyak 1,63 juta orang, kini mulai menurun.
Per 12 Januari, hanya ada sekitar 1,27 juta pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan intens di rumah sakit.
"Data ini menunjukkan puncak darurat nasional telah berlalu," tegasnya.
Baca Juga: Masih Banyaknya Hoaks Covid-19, Alasan Capaian Vaksin Booster Lansia Rendah
Para petinggi dari beberapa negara di dunia serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengkritik pemerintah China karena dinilai tidak transparan dengan situasi yangs edang terjadi.
Diketahui pemerintah setempat tidak lagi memberikan laporan jumlah orang yang terinfeksi semenjak terjadinya lonjakan.
Ini membuat direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara langsung dengan Menteri Kesehatan Ma Xiaowei.
Hingga akhirnya dibagikan secara rinci informasi terkait jumlah pasien Covid-19 yang menjalani rawat jalan, rawat inap, membutuhkan perawatan darurat, dan kematian di rumah sakit.
"WHO sedang menganalisis informasi ini, yang mencakup awal Desember 2022 hingga 12 Januari 2023," ujarnya.
"Memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi epidemiologis dan dampak gelombang ini di Cina," jelasnya.
WHO juga meminta data yang lebih rinci, kasus Covid-19 berdasarkan provinsi dari waktu ke waktu dan mengimbau pemerintah China untuk lebih terbuka. (*)
Baca Juga: Subvarian XBB.1.5 Dominasi Kasus Covid-19 di AS, Penularannya 120 Persen Lebih Cepat
Source | : | CNN,The Guardian |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar