GridHEALTH.id - Tak kunjung sembuh, ternyata inilah yang jadi penyebab asam urat masih terus meningkat.
Penyakit asam urat (gout) adalah peradangan pada sendi yang terjadi karena kadar asam urat (uric acid) di dalam tubuh yang terlalu tinggi (hiperurisemia).
Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit arthritis atau radang sendi yang umum terjadi.
Kondisi ini secara tiba-tiba bisa menyebabkan persendian terasa sakit, bengkak, dan kemerahan.
Adapun kondisi tersebut bisa memengaruhi satu sendi atau beberapa sendi pada satu waktu.
Baca Juga: Kenali Ciri Asam Urat Tinggi Selain Nyeri Sendi dan Obat Penurunnya
Persendian yang terkena umumnya di jempol kaki. Sendi lainnya juga bisa terpengaruh, seperti di pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan tangan.
Tulang belakang juga bisa terkena meski jarang kejadiannya.
Meskipun sudah melakukan beberapa pengobatan, nyatanya banyak kasus asam urat tak kunjung sembuh.
Baca Juga: Kenali Penyebab Asam Urat Tinggi yang Masih Sering Diabaikan
Melansir dari Mayoclinic.org, berikut ini 3 faktor yang jadi penyebab asam urat sulit sembuh.
Jika terdapat keluarga yang memiliki asam urat, maka tak menutup kemungkinan masalah kesehatan ini sulit untuk disembuhkan.
Penyakit dan kondisi tertentu meningkatkan risiko asam urat.
Ini termasuk tekanan darah tinggi yang tidak diobati dan kondisi kronis seperti diabetes, obesitas, sindrom metabolik, dan penyakit jantung dan ginjal.
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gout.
Orang yang memiliki indeks massa tubuh lebih dari 25 kg/m2 harus lebih waspada terhadap penyakit ini.
Itulah beberapa hal yang mungkin bisa membuat asam urat tak kunjung turun.
Maka dari itu, sebaiknya segera atasi masalah kesehatan tersebut.
Baca Juga: Merasakan Nyeri Sendi di Usia Muda, Apakah Selalu Tanda Asam Urat?
Purin merupakan senyawa kimia yang menyebabkan asam urat jika jumlahnya berlebihan di dalam tubuh.
Makan terlalu banyak purin akan menyebabkan penumpukan asam urat dalam tubuh.
Jika asam urat menumpuk dapat membentuk kristal urat yang menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan peradangan pada sendi atau jaringan di sekitarnya.
Makanan yang mengandung purin dalam jumlah tinggi, seperti daging babi asap, daging sapi muda, hati, daging rusa, teri, sarden, kerang, ikan haring, dan kerang.
Mengonsumsi cukup air putih, ternyata juga dapat membantu mengatasi asam urat.
Ketika seseorang memiliki asam urat, mereka akan mengalami nyeri dan pembengkakan secara signifikan.
Minum air putih, dapat membantu mengurangi gejala tersebut.
Sebab, ginjal akan melepaskan banyak cairan untuk mengurangi pembengkakan pada penyandang asam urat.
Baca Juga: Obat Redekan Nyeri Saat Asam Urat Kambuh Setelah Makan Jeroan
Diet seimbang dalam hal ini bukan bertujuan untuk membuat tubuh menjadi ramping.
Melainkan, diet untuk membatasi makanan yang dapat memicu masalah asam urat.
Selain itu, bisa menggantinya dengan makanan padat nutrisi dan makanan yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.
Rutin melakukan olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan yang ideal.
Berat badan yang terjaga dan sehat, dapat mengurangi munculnya risiko asam urat.
Dokter akan memberikan beberapa resep untuk mengurangi gejala asam urat yang dialami.
Obat-obatan tersebut termasuk obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin dan ibuprofen, colchicine, dan kortikosteroid.
Ketiga obat ini memiliki fungsi yang hampir serupa untuk mengurangi rasa sakit, peradangan akibat penyakit asam urat, serta mengontrol gejala apabila asam urat tiba-tiba kambuh.(*)
Baca Juga: Cara Mengecek Asam Urat dari Jari, Apakah Benar Bisa Dibuktikan?
Source | : | Mayo Clinic,ciputrahospital.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar