GridHEALTH.id - Bisa kurangi risiko asam urat, seperti inilah cara mengatur pola makan yang mudah sekali dilakukan juga menyenangkan.
Seperti kita ketahui, asam urat adalah bentuk radang sendi yang terjadi ketika kadar asam urat meningkat di dalam darah.
Penumpukan asam urat ini dapat menyebabkan kristal yang terbentuk dan menumpuk di dalam dan di sekitar sendi.
Jika kristal tersebut sudah menumpuk, maka akan menimlkan rasa sakit yang teramat sangat.
Maka dari itulah kita harus menjaga supaya penumpukan kristal asam urat tidak terjadi dengan menjaga pola makan sehat.
Bahkan dengan pola makan sehat yang bai dna benar bisa juga sekaligus menjaga berat badan supaya tetap ideal.
Baca Juga: Merasakan Nyeri Sendi di Usia Muda, Apakah Selalu Tanda Asam Urat?
Nah, berikut ini beberapa perubahan pola hidup yang harus dilakukan bagi penyintas asam urat, jika tidak ingin kembali kambuh.
Ada beberapa jenis diet yang bisa dilakukan untuk mengontrol kandungan asam urat di dalam darah, diantaranya:
* Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), dengan pola diet ini maka seorang penderita asam urat akan berfokus untuk mengkonsumsi makanan yang rendah purin, lemak, dan natrium, sehingga kesehatan keseluruhan juga bisa didapatkan.
* Diet Fokus pada Sayuran, mengkonsumsi makanan yang berfokus pada makanan nabati dan biji-bijian, maka secara keseluruhan dapat menjaga kesehatan kardiovaskular, sistem pencernaan, termasuk mengurangi risiko asam urat.
Baca Juga: Apakah Penderita Asam Urat Tidak Boleh Konsumsi Tahu Tempe?
Jenis makanan yang bisa dikonsumsi adalah susu rendah lemak, sayuran segar, buah segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Data menyebutkan orang yang obesitas tiga kali lebih berisiko terkena asam urat dibandingkan orang normal.
Namun, hindari penurunan berat badan yang terlalu ekstrem karena juga akan berisiko lebih terkena penyakit asam urat.
Asupan cairan yang dianjurkan bagi penderita asam urat tidak lagi 2 liter per hari, tapi 3 liter per hari untuk membantu mengeluarkan aam urat dan meminimalkan pembentukan batu ginjal.
Aturan minum yang baik adalah pagi-pagi sekali sebelum sarapan, sebelum makan, dan sesudah makan.
Selain dari air putih atau minuman, cairan bisa juga diperoleh dari makanan yang banyak mengandung air seperti buah dan sayur.
Kebutuhan serat yang dianjurkan untuk penyintas asam urat adalah 20-30 gram per hari.
Serat yang cukup dapat membantu mempercepat proses pembuangan sebelum sisa makanan berubah menjadi bentuk tosik.
Baca Juga: Kenapa Asam Urat Sulit Sembuh? Inilah 3 Penyebabnya dan Cara Mengatasinya
Makanan yang menandung vitamin A dan vitamin C tinggi dibutuhkan oleh peyintas asam urat untuk melawan radikal bebas serta meningkatkan kesehatan jaringan, otot, dan tendon.
Pemberian vitamin A dan vitamin C disesuaikan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan atau boleh sedikit lebih tinggi dari itu.
Angka kecukupan vitamin A untuk orang dewasa yakni sekitar 500-600 µg RE per hari atau setara dengan 1.500-1.800 SI.
Sedangkan angka kecukupan vitamin C untuk orang dewasa yakni kurang lebih 75-90 mg.
Selain jaga pola makan penyintas asam urat, berikut ini menu makanan yang direkomendasikan.
1. Sereal gandum utuh, tanpa gula dengan skim atau susu rendah lemak.
2. 1 cangkir stroberi segar.
3. Air putih
Makan siang
Baca Juga: Cara Menurunkan Asam Urat Sesuai Anjuran Dokter, Perhatikan Baik-baik!
1. Irisan dada ayam panggang (2 ons), roti gandum dengan mustard.
2. Campuran salad hijau dengan sayuran, 1 sendok makan kacang, dan cuka balsamic dan minyak zaitun.
3. Susu skim atau susu rendah lemak atau air.
1. Kacang hijau panggang atau dikukus.
2. 1/2 hingga 1 cangkir pasta gandum utuh dengan minyak zaitun dan lada lemon.
3. Air putih.
4. 1 cangkir melon segar.
5. Minuman bebas kafein, seperti teh herbal.
Itulah cara mengatur pola makan penyintas asam urat agar tidak semakin kambuh.(*)
Baca Juga: Kenali Penyebab Asam Urat Tinggi yang Masih Sering Diabaikan
Source | : | Healthline,Gridhealth,Siloam Hospitals |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar