GridHEALTH.id - Sesak napas tiba-tiba jika dialami bukan sebuah pertanda baik. Karenanya harus disikapi serius.
Dispnea atau sesak napas adalah masalah kesehatan yang membuat seseorang kesulitan untuk menghirup udara.
Sesak napas seringkali merupakan gejala masalah jantung dan paru-paru.
Namun, itu juga bisa menjadi tanda kondisi lain seperti asma, alergi, atau kecemasan.
Olahraga berat atau masuk angin juga bisa membuat merasa terengah-engah.
Jadi banyak sekali penyebab seseorang mengalami sesak napas tiba-tiba.
Baca Juga: Seperti Ini Rasanya Sesak Napas, Pertolongan Pertama yang Benar Cukup Lakukan 4 Cara Berikut
Biasanya, gejala umum yang menyertai sesak napas adalah sebagai berikut:
1. Tidak mampu menarik napas dalam-dalam
2. Terasa nyeri pada dada
3. Napas memendek
4. Hirupan serta hembusan napas terasa cepat
5. Tenggorokan terasa seperti tercekik
6. Mual dan muntah.
Sebagian besar kasus sesak napas disebabkan oleh kondisi jantung atau paru-paru.
Jantung dan paru-paru terlibat dalam pengangkutan oksigen ke jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida, dan masalah dengan salah satu dari proses ini memengaruhi pernapasan.
Jadi jika seseorang mengalami sesak napas tiba-tiba, wajib waspadai beberapa penyakit berikut ini.
Sebab sesak napas tiba-tiba bisa merupakan tanda peringatan dari kondisi medis berikut:
1. Emboli paru
2. Pneumonia
3. Pneumothorax
4. Terkonfirmasi COVID-19
5. Gangguan jantung seperti, jantung koroner dan tamponade jantung
6. Berasal dari timbulnya alergi.
Karena sesak napas gejala atau penyakit yang beragam, gejala yang muncul biasanya juga cukup bervariasi.
Baca Juga: Berapa Lama Sesak Napas Terjadi karena Asam Lambung Naik? Ternyata Ini Kondisinya
Perawatan akan tergantung pada penyebab masalah.
Seseorang yang sesak napas karena kelelahan mungkin akan mendapatkan kembali napasnya setelah berhenti dan rileks.
Dalam kasus yang lebih parah, seseorang mungkin memerlukan oksigen tambahan.
Baca Juga: Titik Pijat Redakan Sesak Napas, Normalnya Manusia Bernapas 12-14 Kali per Menit
Mereka yang menyintas asma atau COPD, mungkin memiliki bronkodilator penyelamat inhalasi untuk digunakan bila perlu.
Namun, tidak semua orang yang mengalami sesak napas akan memiliki kadar oksigen darah yang rendah.
Bagi mereka yang memiliki kondisi kronis, seperti COPD, seorang profesional perawatan kesehatan akan bekerja dengan individu tersebut untuk membantu mereka bernapas dengan lebih mudah.
Ini akan melibatkan pengembangan rencana perawatan, yang membantu mencegah episode akut dan memperlambat perkembangan penyakit secara keseluruhan.
Itulah penjelasan singkat perihal sesak napas gejala atau penyakit yang cukup membahayakan kesehatan.(*)
Baca Juga: Kenali Ciri Seseorang Alami Sesak Napas, Lakukan Ini Supaya Tidak Telat Beri Pertolongan
Source | : | mayoclinic,Cleveland Clinic,Medicalnewstoday,Nhsinform.scot,Siloam Hospitals,Labcito.co.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar