Perubahan perilaku dan emosi orang tersebut merupakan gambaran dari cedera yang terjadi pada otak.
Perubahan yang terjadi akibat cedera otak banyak dan beragam. Dilansir dari Headway the Brain Injury Association perubahan perilaku yang terjadi di antaranya.
Ini merupakan perubahan awal yang umum terjadi setelah pemulihan. Kondisi ini menyebabkan seseorang memiliki kecenderungan membocorkan informasi pribadi terlalu bebas.
Hal yang kerap dikeluhkan yakni cenderung membuat komentar yang tidak pantas, tertawa, dan terlalu akrab dengan orang lain.
Orang yang cedera otak cenderung bicara atau bertindak tanpa memikirkan konsekuensi dari perilakunya.
Seseorang mungkin menjadi obsesif atau terpaku pada pikiran atau perilaku tertentu setelah pendarahan otak.
Misalnya takut harta bendanya dicuri, sehingga terus memeriksa barangnya berulang kali.
Perilaku yang paling umum akibat pendarahan otak adalah peningkatan iribilitas.
Orang yang sempat mengalami cedera otak cenderung tidak sabaran, tidak bisa toleransi dengan kesalahan orang lain, dan mudah marah dengan hal-hal yang mengintrupsinya seperti suara bising.
Mereka dikenal menjadi pemarah, contohnya saat sesuatu tidak berjalan seperti yang diinginkan atau ada pendapat yang bertentangan, maka emosinya akan tersulut.
Jika hal ini dikaitkan dengan kontrol perilaku yang buruk, hal itu dapat mengakibatkan ledakan agresi verbal atau fisik. (*)
Source | : | Cleveland Clinic,Aurora Health Care |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar