GridHEALTH.id – Serangan jantung ditentukan oleh banyak faktor, termasuk pola kebiasaan tidur seseorang. Mulailah berhati-hati jika terbiasa kurang tidur atau sering tidur di pagi hari.
Berikut ini alasan sering tidur di pagi hari bisa sebabkan serangan jantung dan cobalah beberapa tips berikut ini untuk tidur yang cukup.
Tanda dan gejala serangan jantung bisa berbeda-beda, terutama antara pria dan wanita, di mana wanita lebih sering merasakan gejala yang perlahan dan seolah bukan serangan jantung. Berikut ini beberapa gejala serangan jantung yang paling umum, yaitu:
- Nyeri, tekanan atau sesak di dada, sesak napas, kesulitan bernapas
- Muncul sensasi meremas atau sakit di dada
- Nyeri dada atau nyeri yang menyebar ke leher, rahang, atau punggung
- Mual, gangguan pencernaan, mulas
- Sakit perut, sakit kepala ringan atau pusing tiba-tiba
- Keringat dingin dan kelelahan
Sebaiknya saat mengalami salah satu dari tanda dan gejala ini, maka segera memeriksakan diri ke dokter.
Tidur menjadi aktivitas yang penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental seseorang, di tengah padatnya aktivitas, memastikan tidur yang cukup dan di waktu yang tepat juga penting.
Baca Juga: Tanda Serangan Jantung dan Faktor Terbesar Terjadinya yang Bisa Dijauhi
Sering tidur di pagi hari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung dan stroke.
Selain itu, kebiasaan tidur di pagi hari bisa membuat jam tidur seseorang tidak terpenuhi dengan baik, akibatnya berisiko pada penyakit jantung, termasuk serangan jantung.
Dalam sebuah penelitian ditemukan orang yang biasanya tidur kurang dari 6 jam semalam dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung, dibandingkan yang tidur 6 sampai 8 jam.
Meski belum diyakini secara persis mengapa kondisi ini terjadi, namun diketahui bahwa kehilangan tidur dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan peradangan. Kondisi seperti ini tentu tidak baik untuk jantung.
Masalah tidur dapat menganggu kesehatan jantung seiring waktu jika dibiarkan begitu saja, beberapa diantaranya yaitu:
Gangguan tidur yang terjadi ketika jalan napas tersumbat berulang kali selama tidur, bisa menyebabkan seseorang berhenti bernapas untuk waktu yang singkat. Sleep apnea memengaruhi berapa banyak oksigen yang didapat tubuh saat tidur dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.
Insomnia mengacu pada kesulitan tidur, tetap tertidur, atau keduanya, kondisi ini terkait dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Apalagi dipicu dengan faktor lainnya seperti tingkat stres tinggi, kurang aktif secara fisik, dan konsumsi makanan tidak sehat.
Untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, cobalah melakukan beberapa cara ini untuk mendapatkan tidur yang lebih baik sesuai anjuran CDC, yaitu:
- Patuhi jadwal tidur yang teratur (Tidur pada waktu yang sama setiap malam dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi, termasuk di akhir pekan)
- Dapatkan cahaya alami yang cukup, terutama di pagi hari, seperti jalan-jalan pagi atau saat makan siang
- Dapatkan aktivitas fisik yang cukup di siang hari atau cobalah untuk tidak berolahraga dalam beberapa jam sebelum tidur
Baca Juga: Penyebab Utama Anak Muda Lebih Mudah Terkena Serangan Jantung, Ternyata Ini Faktanya
- Hindari cahaya terutama dalam beberapa jam sebelum tidur
- Jangan makan atau minum beberapa jam sebelum tidur, hindari alkohol dan makanan tinggi lemak
- Jaga agar saat tidur tetap sejuk, gelap, dan sunyi
Tidak semua serangan jantung dapat dicegah, tetapi bisa menurunkan risiko terkena serangan jantung, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
- Lakukan pemeriksaan rutin, khususnya bagi yang sudah didiagnosis menderita penyakit jantung
- Minum obat sesuai resep dan lakukan tes rutin
- Mengelola penyakit kronis, seperti diabetes
- Konsumsi makanan yang menyehatkan jantung dan kelola berat badan
- Berolahraga secara teratur
- Hindari obat yang dilarang
- Kelola stres (*)
Baca Juga: Ini Komplikasi yang Terjadi Akibat Serangan Jantung, Cegah dari Sekarang!
Source | : | WebMD,CDC,Healthgrades |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar