GridHEALTH.id - Bercanda dengan teman memang hal yang wajar dilakukan dan bertujuan untuk mempererat ikatan pertemanan.
Akan tetapi jangan sampai tindakan yang seharusnya menyenangkan, justru malah membahaykan orang lain.
Seperti yang belum lama ini dialami oleh seorang artis cilik asal Malaysia, Puteri Rafasya.
Dilansir dari HMetro (14/3/2023), kejadian nahas yang dialami oleh artis cilik tersebut terjadi saat dia sedang melakukan syuting sebuah serial di Selangor, Malaysia.
Anak lain yang berada di lokasi syuting, berniat bercanda dengan cara menarik kursi yang hendak diduduki oleh Puteri.
Alhasil, gadis berusia 12 tahun itu pun terjatuh dalam posisi telentang. Selain itu, pinggul dan punggunya pun juga menabrak kaki tripod berbahan besi.
Akibat dari kejadian ini, ia mengalami inkontinensia yang mengakibatkannya tidak bisa menahan keinginan untuk buang air kecil.
Tak hanya itu, sang ibunda Fatin Aliza Salmi, juga mengatakan bahwa dokter yang menangani putrinya mengatakan bahwa terjadi gangguan pada sarafnya.
Tak hanya itu, tulang pinggul Puteri pun juga dilaporkan retak, membuatnya tidak bisa duduk ataupun berjalan seperti biasa.
"Sekarang, Puteri memiliki masalah dengan kandung kemihnya dan kakinya mati rasa," kata Fatin.
"Ketika kakinya mati rasa, sebenarnya situasinya cukup mengkhawatirkan. Kondisi Puteri juga cukup parah karena harus memakai popok sekali pakai," jelasnya.
Baca Juga: Nasib Pilu Gadis 22 Tahun Tewas Dianiaya Ibu Tiri, Patah Tulang Leher
Kabar baiknya, berdasarkan unggahan terbaru yang dibagikan oleh ibunda Puteri Rafasya, artis cilik tersebut sudah perlahan-lahan bisa kembali berjalan meskipun masih harus menggunakan alat bantu.
Saat ini, diketahui Puteri tengah menjalani fisioterapi dan sudah tidak perlu menggunakan popok lagi.
Melansir Mayo Clinic, patah tulang pinggul adalah sebuah cedera serius, berisiko menyebabkan terjadinya komplikasi.
Pada usia muda, kondisi ini rata-rata terjadi karena terjatuh. Kejadiannya ditandai dengan kesulitan untuk bangun dari posisi jatuh atau berjalan, nyeri parah di pinggang, hingga pembengkakan di sekitar pinggul.
Patah tulang pinggul dapat mengurangi kemandirian dan bahkan mengancam nyawa.
Pengobatan untuk mengatasi masalah kesehatan ini biasanya melibatkan kombinasi pembedahan, rehabilitasi, dan obat-obatan yang bertujuan mengatasi rasa sakit serta mencegah pembekuan darah maupun infeksi.
Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada bagian dan seberapa parah keretakan tulang terjadi.
Setidaknya ada tiga jenis operasi untuk mengatasi tulang pinggul retak, yaitu perbaikan internal menggunakan sekrup, penggantian pinggul total, dan penggantian pinggul sebagian.
Sementara itu, rehabilitasi yang dilakukan berupa terapi fisik berfokus pada rentang gerak dan latihan penguatan.
Ada juga terapi okupasi yang mengajarkan teknik kemandirian dalam kehidupan sehari-hari, seperti menggunakan toilet, mandi, hingga berpakaian.
Terapis okupasi akan menentukan penggunaan alat bantu jalan atau kursi roda, yang dapat membantu mengembalikan mobilitas serta kemandirian. (*)
Baca Juga: Kesehatan Tulang di Usia Lansia Menurun, Ini Tips Cegah Tulang Keropos
Source | : | Mayo Clinic,Hmetro |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar