GridHEALTH.id - Salah satu masalah saat menjalankan ibadah puasa, apalagi di bulan Ramadan, harus melakukannya selama satu bulan penuh, adalah dehidrasi.
Ya, dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kekurangan cairan atau jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari cairan yang masuk.
Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya asupan cairan tubuh atau pengeluaran cairan secara berlebihan. Misal karena muntah atau diare.
Saat puasa dihidrasi terjadi umumnya karena asupan cairan tubuh yang kurang. Hal ini wajar karena saat puasa Ramadan, seseorang tidak minum dan makan sama sekali selama seharian alias kurang lebih 12 jam.
Berkurangnya cairan tubuh dalam jumlah banyak akibat dehidrasi dapat memengaruhi kadar mineral, garam, dan gula dalam darah.
Kondisi ini berpotensi mengganggu fungsi organ tubuh dan bisa menyebabkan komplikasi serius jika cara puasanya salah. Misal, tidak sahur, saat buka dan sahur tidak mengonsumsi cukup cairan, kurang makan buah, banyak minum kopi.
Seseorang yang menmgalami dehidrasi, sebelum parah biasanya akan diawali dengan dehidrasi kulit.
Dehidrasi kulit ini bisa menjadi gejala dehidrasi berat.
Dehidrasi kulit bisa dideteksi dengan kulit kering dan bibir pecah-pecah. Beberapa tanda kulit yang mengalami dehidrasi antara lain kulit wajah seperti tertarik, wajah yang kusam, mudah merasa gatal dan terdapat garis-garis halus.
Kondisi itu sejatinya bisa dihindari, dengan tetap menjalankan ibadah puasa semestinya.
Baca Juga: Benarkah Kayu Secang Efektif Menurunkan Kadar Asam Urat? Ini Cara Aman Mengonsumsinya!
Menurut pakar estetika dan antipenuaan Cynthia Jayanto, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia (PERDESTI), dikutip Antara, Senin, (27/03/2023) ada sejumlah kiat menjaga kesehatan kulit selama berpuasa di bulan Ramadan.
Pertama, batasi diri berada di dalam ruangan ber-AC.
Pendingin udara, jelasnya, dapat memicu tubuh mengeluarkan cairan sehingga menyebabkan kulit kering. Begitu juga dengan mandi air panas.
"AC dan air panas sifatnya bisa mengeluarkan cairan di tubuh sehingga kulit tampak kering," ujar Cynthia, yang menyelesaikan pendidikan dokter bidang antipenuaan di Universitas Udayana.
Kedua, rutin selalu mengaplikasikan losion atau minyak kelapa murni pada tubuh untuk menjaga kelembapan.
Untuk mencegah bibir kering dan pecah-pecah, dia menyarankan menggunakan petroleum jelly, balsam yang merupakan campuran dari minyak mineral dan lilin, untuk mengunci kelembapan.
Ketiga, jaga asupan makanan dan minuman.
Selain perawatan dari luar, Cynthia juga mengingatkan agar selalu menjaga kesehatan kulit melalui asupan makanan dan minuman. Salah satu caranya adalah asupan cairan dengan minum air putih delapan gelas per hari. Cara memenuhinya selama puasa:
* Satu gelas pada saat sahur
* Satu gelas saat makan sahur
* Satu gelas sesaat setelah berbuka puasa
Baca Juga: Rekomendasi Salep Penghilang Bekas Luka Koreng yang Menghitam
* Satu gelas setelah salat magrib
* Satu gelas setelah makan hidangan berbuka puasa
* Satu gelas sesaat sebelum shalat tarawih
* satu gelas setelah salat tarawih
* Satu gelas menjelang tidur.
Nah, yang banyak tidak diketahui, Cyinthia berpesan saat berbuka atau makan sahur, orang yang berpuasa seharian hindari mengonsumsi makanan manis dan asin berlebihan.
"Makanan tinggi gula dan garam meningkatkan hormon penuaan dan membuat tubuh cepat haus," kata Cynthia.
Akan lebih baik lagi jika tidak lupa meminum vitamin kulit dan melakukan perawatan kulit di klinik.(*)
Baca Juga: Rekomendasi Obat Kurap Mulai dari Krim Salep Hingga Obat yang Diminum
Source | : | antara |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar