Sekitar 24 gram karbohidrat dan 105 kalori, ada dalam seperempat gelas kurma yang telah dipotong.
Gula alami glukosa, fruktosa dan sukrosa berlimpah dalam kurma, dan indeks glikemiknya lebih tinggi dari glukosa.
Kurma terutama yang sudah dijadikan manisan, biasanya mengandung sulfit yang bisa memicu alergi pada sejumlah orang.
Perhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsinya, apakah muncul tanda-tanda seperti sakit perut, kembung, diare, dan ruam.
Kandungan serat yang banyak pada buah ini, secara tak terduga dapat juga dapat merugikan.
Makan terlalu banyak kurma sama saja membuat asupan serat menjadi berlebih, yang dapat menyebabkan perut kembung dan konstipasi.
Melansir News18, buah kering seperti kurma dapat menyebabkan terjadinya ruam pada kulit.
Penyebabnya tak lain karena kandungan sulfit yang terdapat dalam buah ini.
Jamur, yang juga banyak terdapat pada buah-buahan kering, termasuk kurma, dapat menyebabkan ruam.
Asma dapat terjadi pada orang yang mempunyai alergi terhadap kurma.
Sekitar 70-80% orang yang mengalami asma mempunyai alergi terhadap jamur, yang terdapat pada buah kering seperti kurma. (*)
Baca Juga: Perut Terasa Begah Setelah Buka Puasa di Awal Ramadan, ini Solusinya
Source | : | News 18,Medicine Net |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar