Melansir Medical News Today, sebuah wawancara yang dilakukan untuk jurnal Gastroenterologi & Hepatologi dengan Lauren B. Gerson, seorang profesor di Stanford University membahas tentang hal ini.
Ia mengatakan, efek perubahan gaya hidup pada GERD dan mencatat bahwa tidak ada penelitian yang menentukan efek menghindari kafein pada penyakit tersebut.
Efek kopi terhadap kondisi kesehatan lambung memang masih belum jelas.
Menurut Gastroeterology and Hepatology, tidak ada penelitian besar yang menunjukkan bahwa menghilangkan kopi atau kafein secara konsisten dapat memperbaiki gejala GERD.
Pedoman dari American College of Gastroenterology, spesialis saluran pencernaan, juga tidak lagi merekomendasikan perubahan pola makan rutin untuk pengobatan refluks asam.
Mengutip Healthline, kambuhnya gejala GERD kemungkinan besar disebabkan oleh komponen lain, selain kafein.
Misalnya beberapa mengalami kekambuhan setelah mengonsumsi biji kopi yang dipanggang karen lebih asam.
Sementara kopi seduh dingin mempunyai jumlah kafein yang lebih rendah dan kurang asam, yang menjadikannya lebih bisa diterima oleh orang-orang yang mengidap asam lambung.
Selain memilih kopi dengan kandungan kafein yang lebih rendah, disarankan juga untuk melakukan perubahan gaya hidup.
Nasional Diabetes dan Gangguan Pencernaan dan Ginjal (NIDDK) merekomendasikan untuk menghindari makan berlebihan, berhenti merokok, dan menggunakan pakaian longgar terutama di sekitar perut.
Selain itu, pastikan tubuh dalam posisi tegap minimal 3 jam dan mencoba konsumsi obat bebas seperti antasida. (*)
Baca Juga: Penyebab Utama Asam Lambung Kambuh yang Masih Sering Disepelekan
Source | : | Healthline,Medical News Today |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar