Saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat, mungkin mengeluarkan banyak keringat dan kehilangan cairan tubuh dengan cepat.
Jika tidak menggantikan cairan yang hilang, risiko dehidrasi dapat meningkat.
Beberapa penyakit seperti demam, infeksi, atau penyakit gastrointestinal dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh atau diare, yang dapat mengakibatkan kehilangan cairan yang signifikan.
Jika muntah atau memiliki diare yang berkepanjangan, tubuh dapat kehilangan cairan dengan cepat.
Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak ada upaya untuk menggantikan cairan yang hilang.
Minuman beralkohol memiliki efek diuretik, yang dapat meningkatkan produksi urin dan mengakibatkan dehidrasi.
Jika mengonsumsi minuman beralkohol, penting untuk meminum air tambahan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Beberapa kondisi medis seperti diabetes, penyakit ginjal, atau penyakit hati dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
Ini bisa terjadi karena perubahan fungsi ginjal atau kebutuhan cairan yang lebih tinggi.
Orang tua dan bayi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami dehidrasi.
Orang tua mungkin tidak merasakan rasa haus seperti yang dirasakan oleh orang muda, dan bayi tidak dapat mengungkapkan kehausan mereka dengan jelas.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Tidak Segera Minum Air Putih Saat Bangun Pagi?
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar