Rentan terkena penyakit menular ketika dewasa adalah salah satu dampak stunting jangka panjang.
Penyakit menular tersebut adalah hipertensi, penyakit jantung, dan obesitas.
Meski demikian, hingga saat ini, masih diteliti kaitan antara stunting dan penyakit tidak menular.
Tidak hanya mengganggu pertumbuhan dan perkembangan fisik, stunting juga memengaruhi kemampuan otak atau kognitif anak.
Hal ini memicu lebih rendahnya kemampuan kognitif anak penderita stunting dibandingkan anak yang tidak stunting.
Oleh karena itu, stunting kerap dikaitkan dengan penurunan kecerdasaan di sekolah.
Terganggunya kemampuan kognitif memicu penurunan fokus dan konsentrasi, sehingga anak penderita stunting menjadi kesulitan belajar.
Penelitian juga menunjukkan bahwa, stunting menghambat kemampuan fokus dan konsentrasi anak, sehingga mengganggu prestasi akademis mereka.
Stunting dipicu oleh malnutrisi kronis.
Malnutrisi jangka panjang bisa mengganggu daya tahan tubuh, sehingga anak rentan terkena penyakit kronis.
Jika asupan gizi tidak tercukupi terus-menerus, keadaan ini bisa memburuk.
Baca Juga: Manfaat Makan Daging untuk Anak, Efektif Mencegah Risiko Stunting
Source | : | kemkes.go.id,Gridhealth,pyfahealth.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar