GridHEALTH.id - Inilah yang terjadi saat kesehatan mental tinggal di daerah perkotaan atau pedesaaan.
Hampir semua orang mengalami stres dalam hidupnya.
Hal itu juga tak menurup kadar stres yang berbeda-beda setiap orangnya.
Stres sendiri dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari ketidakbahagiaan dalam pekerjaan, beban kerja, hingga lingkungan tidak sehat.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Acta Psychiatrica Scandinavica pada 2010, kehidupan perkotaan memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental.
Studi yang dilaksanakan di Belanda tersebut menemukan bahwa, mereka yang tinggal di kota 21 persen lebih mungkin untuk mengalami gangguan kecemasan dan 39 persen lebih mungkin untuk mengalami gangguan suasana hati (mood).
Orang-orang yang tinggal di kota besar juga kerap mengalami peningkatan stimulus kepadatan penduduk, kebisingan, pemandangan yang bertolak belakang, kekacauan, polusi, dan hal-hal yang intens lainnya bisa memicu depresi dan kecemasan.
Melansir dari urbandesignmentalhealth, lingkungan fisik dan sosial kehidupan perkotaan dapat berkontribusi baik secara positif maupun negatif terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan.
Kota dikaitkan dengan tingkat masalah kesehatan mental yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan: risiko depresi hampir 40% lebih tinggi, kecemasan lebih dari 20%, dan risiko skizofrenia dua kali lipat, selain lebih banyak kesepian, isolasi, dan stres.
Penelitian yang berbeda mengungkapkan fakta yang kurang lebih sama seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya.
Stimulasi yang terus-menerus dari kehidupan kota, dapat mendorong tubuh pada kondisi stres yang dikenal sebagai respons melawan atau lari.
Baca Juga: Gangguan Kesehatan Mental yang Dialami Anak Berdampak Pada Kecerdasan, Benarkah?
Source | : | Kompas.com,urbandesignmentalhealth.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar