GridHEALTH.id - Kenali manfaat nebulizer pada bayi yang dianggap bisa atasi batuk pilek.
Saat anak mengalami gangguan pernapasa, sering kali orangtua akan panik dalam menanganinya.
Konsultasi ke dokter memang jadi salah satu cara untuk menangani sang buah hati yang sakit.
Dokter biasanya akan memberikan rekomendasi obat yang penggunaannya menggunakan nebulizer.
Kendati demikian, tak banyak yang tahu perihal nebulizer ini.
Masih banyak orang tua yang belum mengenal nebulizer tersebut, meski sering melihatnya.
Nebulizer adalah alat medis yang digunakan untuk mengubah obat menjadi kabut halus sehingga mudah dihirup oleh pasien.
Penggunaan nebulizer dapat membantu mengatasi beberapa kondisi pernapasan, termasuk batuk pilek pada bayi.
Namun, efektivitas nebulizer dalam mengatasi batuk pilek bayi dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan kondisi spesifik.
Nebulizer biasanya digunakan dengan obat-obatan seperti bronkodilator atau obat antiinflamasi untuk membantu meredakan gejala pernapasan seperti batuk, sesak napas, atau penyumbatan saluran napas pada bayi.
Nebulizer membantu menyebarkan obat secara langsung ke saluran pernapasan, sehingga dapat memberikan bantuan yang lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan penggunaan obat oral atau suntikan.
Baca Juga: Selama Ini Salah Kaprah, Begini Fakta Tentang Batuk karena Minum Es
Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua batuk pilek pada bayi memerlukan penggunaan nebulizer.
Batuk pilek umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga minggu.
Berikut adalah panduan umum mengenai penggunaan nebulizer pada bayi.
Sebelum menggunakan nebulizer untuk bayi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak.
Dokter akan mendiagnosis dan menentukan apakah nebulizer diperlukan, serta memberikan instruksi yang sesuai dengan kondisi bayi.
Nebulizer adalah perangkat medis yang mengubah obat menjadi kabut halus agar dapat dihirup oleh pasien.
Ini membantu mengirimkan obat-obatan langsung ke paru-paru.
Pastikan memiliki nebulizer yang benar-benar bersih.
Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyiapkan peralatan.
Bersihkan nebulizer dengan cara yang ditentukan dalam petunjuk penggunaan.
Ikuti petunjuk dokter dalam persiapan obat yang akan digunakan.
Baca Juga: Bisa Dicoba, Batuk Berdahak Sembuh dalam Waktu Singkat dengan Memijat Titik Ini
Obat-obatan yang umum digunakan melalui nebulizer termasuk bronkodilator dan kortikosteroid.
Ambil obat sesuai dengan dosis yang ditentukan oleh dokter.
Pastikan bayi dalam kondisi nyaman dan tenang.
Letakkan bayi di pangkuan atau di tempat tidur dengan kepala yang sedikit terangkat.
Ini dapat membantu dalam menghirup obat dengan lebih mudah.
Pasang selang nebulizer pada perangkat, dan masukkan obat ke dalam tempat yang ditentukan. Pastikan semua bagian terhubung dengan benar.
Nyalakan nebulizer dan biarkan bayi menghirup obat selama sesi yang ditentukan.
Waktu penggunaan nebulizer dapat berbeda-beda tergantung pada resep dokter.
Selama penggunaan nebulizer, awasi bayi dengan seksama.
Pastikan bayi tidak meremas atau memindahkan perangkatnya dan pastikan bayi menghirup secara perlahan dan dalam.
Setelah menggunakan nebulizer, bersihkan perangkat sesuai petunjuk penggunaan.
Baca Juga: 7 Tips untuk Mengatasi Batuk Pilek Pada Anak di Rumah dari Dokter
Ini penting untuk mencegah infeksi atau kontaminasi yang mungkin terjadi.
Perawatan rumah yang tepat seperti memberikan cukup cairan, menjaga kebersihan hidung bayi dengan larutan garam, dan memberikan cukup istirahat biasanya sudah cukup untuk mengatasi batuk pilek pada bayi.
Jika batuk pilek bayi menjadi parah atau tidak kunjung membaik setelah perawatan rumah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut dan memberikan rekomendasi perawatan yang sesuai, termasuk penggunaan nebulizer jika diperlukan.
Jangan menggunakan nebulizer tanpa pengawasan medis dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakannya pada bayi.
Baca Juga: Kualitas Hidup Penderita PPOK Menurun, Kenali Gejalanya Sedini Mungkin
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar