GridHEALTH.id - Proses buang air besar (BAB) adalah fungsi tubuh yang penting untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Namun, ada perdebatan yang terus muncul mengenai posisi yang optimal saat BAB.
Dua posisi yang sering dibandingkan adalah jongkok dan duduk.
Lantas, diantara dua posisi tersebut, mana yang lebih sehat?
Berikut ini penjelasannya.
Dalam artikel ini, kita akan membandingkan kedua posisi ini dan menentukan mana yang lebih sehat.
Yuk, disimak!
Jongkok adalah posisi alami yang telah digunakan oleh manusia selama berabad-abad.
Di beberapa budaya, jongkok masih menjadi posisi yang umum digunakan saat BAB.
Posisi jongkok membuka sudut antara perut dan panggul, memungkinkan usus untuk berada dalam posisi yang lebih lurus.
Hal ini dapat membantu mengurangi hambatan dan memperlancar aliran tinja.
Baca Juga: Tekan 4 Titik Pijat Sulit BAB Berikut, Cara Cepat Atasi Sembelit
Beberapa manfaat yang dikaitkan dengan BAB jongkok antara lain:
Dalam posisi jongkok, otot-otot di sekitar rektum dan anus menjadi lebih rileks, memudahkan proses pengosongan usus.
Posisi jongkok dapat membantu menurunkan risiko tersisa tinja di dalam usus, mencegah terjadinya gangguan pencernaan seperti wasir dan divertikulosis.
Jongkok memungkinkan kerja otot usus lebih efisien, sehingga proses buang air besar dapat berlangsung lebih cepat.
Di banyak negara, duduk di toilet adalah posisi yang umum digunakan saat BAB.
Duduk di toilet memungkinkan seseorang untuk rileks dan nyaman selama proses pengosongan usus.
Dalam posisi duduk, otot-otot di sekitar perut dan panggul tetap rileks, meskipun sudut antara usus dan rektum cenderung sedikit tertutup.
Beberapa manfaat yang dikaitkan dengan BAB duduk antara lain:
Duduk di toilet sering kali dianggap lebih nyaman dan mudah dilakukan, terutama bagi orang dengan masalah mobilitas atau kondisi kesehatan tertentu.
Posisi duduk di toilet mengurangi risiko cedera atau kecelakaan yang mungkin terjadi saat berjongkok di luar toilet.
Kebanyakan toilet modern didesain untuk memfasilitasi posisi duduk, dengan ketinggian yang sesuai dan pegangan yang membantu.
Baca Juga: Alami Susah BAB Meski Sudah Makan Banyak Serat? Lakukan Pijatan di Titik Ini Saja
Posisi apa yang lebih sehat?
Meskipun ada manfaat yang terkait dengan masing-masing posisi, sulit untuk secara tegas menyimpulkan mana yang lebih sehat di antara kedua pilihan tersebut.
Keputusan terbaik tergantung pada preferensi individu dan kenyamanan pribadi.
Namun, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk memaksimalkan kesehatan pencernaan Anda saat BAB:
- Jadikan posisi yang Anda pilih nyaman dan rileks.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa Anda dapat mengosongkan usus dengan baik.
- Pastikan Anda memiliki waktu yang cukup saat BAB. Berusaha tergesa-gesa dapat menghambat proses pengosongan usus.
- Perhatikan pola makan dan asupan serat yang cukup.
Diet sehat dan serat tinggi dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
Dalam kesimpulannya, posisi BAB jongkok dan duduk masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Yang terbaik adalah memilih posisi yang paling nyaman bagi Anda, dan menjaga gaya hidup sehat secara umum untuk menjaga kesehatan pencernaan Anda.
Jika Anda memiliki masalah pencernaan yang serius atau terus-menerus, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut. (*)
Baca Juga: Mitos atau Fakta Mengantongi Batu Bisa Hilangkan Kebelet BAB?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar