GridHEALTH.id - Ketika merasakan emosi negatif seperti amarah, kebanyakan orang memilih untuk memendamnya.
Kemarahan adalah emosi yang ditandai dengan sifat antagonisme terhadap seseorang atau sesuatu yang menyebabkan perasaan bersalah.
Memendam amarah sering dilakukan selain agar terlihat kuat, juga dipilih dengan tujuan menghindari konflik lebih lanjut dengan orang lain.
Namun tahu tidak, jika amarah terus-menerus dipendam dapat menimbulkan dampak negatif pada kondisi kesehatan mental.
Mengutip laman Kentucky Counseling Center, memendam emosi negatif dapat mengganggu fungsi normal hormon stres yang disebut kortisol.
Alhasil, fungsi imun menurun dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Tidak mengekspresikan emosi juga menjadi awal dari gangguan kesehatan mental.
Meskipun memang dapat menghindari perseteruan lebih lanjut, tapi jika emosi ini ditahan terus-menerus akan menimbulkan dampak seperti berikut:
Jika memilih untuk tidak mengekespresikan apa yang dirasakan, emosi yang tertahan ini akan menimbulkan perasaan khawatir dan cemas sepanjang waktu.
Emosi yang tertahan, membuat merasa sulit untuk mengatasi stres dan mulai bereaksi berlebihan terhadap segala hal.
Perasaan kesal yang menumpuk sewaktu-waktu dapat meledak dan melampiaskannya ke orang di sekitar. Ini adalah cara yang salah dalam mengatasi kemarahan dan merusak hubungan dengan orang lain.
Dampak menahan amarah dapat memengaruhi kondisi kesehatan fisik, yang ditandai dengan frekuensi sakit kepala yang sering.
Baca Juga: Bukan Hanya Sekadar Refreshing, Ini Manfaat Me Time untuk Kesehatan Mental
Source | : | Everyday Health,Kentucky Counseling Center |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar