Mengenakan pakaian ketat atau sempit setelah makan juga bisa menyebabkan tekanan pada perut dan mengganggu fungsi sfingter.
Tekanan ekstra ini dapat memudahkan asam lambung untuk naik ke atas.
Berbaring segera setelah makan atau makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat memungkinkan asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
Tubuh harus mempertahankan posisi tegak selama beberapa jam setelah makan agar makanan dan asam lambung tetap berada di perut.
Beberapa kondisi medis, seperti hernia hiatus (pergeseran sebagian lambung ke atas melalui bukaan diafragma), dapat melemahkan sfingter esofagus bawah, menyebabkan asam lambung lebih mudah naik.
Kondisi seperti obesitas, kehamilan, atau penyakit gastroesofageal reflux disease (GERD) juga bisa mempengaruhi fungsi sfingter.
Merokok dapat merelaksasi sfingter esofagus bawah dan meningkatkan produksi asam lambung. Kebiasaan merokok secara umum memiliki dampak negatif pada kesehatan saluran pencernaan.
Meski Anda sudah makan, masih ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan asam lambung naik dan menyebabkan refluks asam.
Makanan yang memicu produksi asam, porsi makan yang terlalu besar, penggunaan pakaian ketat, tidur atau berbaring setelah makan, kondisi medis tertentu, dan merokok, semuanya bisa mempengaruhi kejadian ini.
Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk memperhatikan pola makan, menghindari pemicu asam lambung, dan menjaga posisi tubuh yang tepat setelah makan.
Jika Anda sering mengalami masalah asam lambung naik, berkonsultasilah dengan profesional medis untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik dan solusi yang sesuai. (*)
Baca Juga: Jangan Langsung Minum Obat, Tangani GERD Kambuh dengan Pijat Titik Ini
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar