GridHEALTH.id - Bagi para wanita, sudah sering mendengar larangan-larangan yang harus diikuti selama menstruasi.
Salah satu yang masih sejak dulu hingga saat ini masih dipercayai mitos larangan keramas saat haid.
Munculnya larangan ini, disebut dapat menyebabkan penyakit, seperti pusing karena pori-pori kulit yang terbuka.
Keramas ketika sedang menstruasi juga dipercayai dapat menyebabkan seorang perempuan sulit untuk melahirkan di kemudian hari.
Karena informasi tersebut sudah beredar sejak lama, maka banyak orang yang percaya dan memilih mengikutinya saat menstruasi.
Larangan tersebut memang hanya sebuah mitos, yang bila tetap dilakukan tidak menyebabkan masalah kesehatan apapun.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Wawang Setiawan Sukarya juga mengatakan, tidak ada bukti ilmiah tentang mitos larangan keramas saat haid.
"Tidak benar jika dikatakan tidak boleh keramas saat haid, itu mitos karena tidak ada bukti ilmiahnya," ujarnya dikutip dari Kompas (3/2/2023).
Lebih lanjut, dokter Wawang juga menjelaskan tidak ada yang mendasari opini keramas saat menstruasi menyebabkan masalah kesehatan.
"Kalau kalang medis semua berdasarkan evidence based medicine (EBM)," jelasnya.
Itu adalah pendekatan medik yang didasarkan pada sebuah bukti ilmiah terkinini untuk kepentingan pelayanan kesehatan seseorang.
Baca Juga: Setiap Bulan Rasakan Nyeri Haid? Redakan dengan Pijat Titik Ini
Penerapan EBM memadukan antara kemampuan dan pengalaman klinis dengan bukti ilmiah yang bisa dipercayai.
Wawang menambahkan, sakit kepala yang terjadi dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh wanita selama menstruasi.
Di mana, hal tersebut memengaruhi emosi, suasana hati, gelisah, cemas, hingga terkadang membuat susah tidur.
Hal tersebutlah yang menyebabkan seorang perempuan mungkin merasakan sakikt kepala atau pusing setelah keramas saat menstruasi.
Ia menegaskan, baik saat haid ataupun tidak, tak ada efek yang perlu dikhawatirkan jika ingin keramas.
Pakar kesehatan asal India dr. Tanaya Narendra juga mengatakan, tidak masalah jika ingin mencuci rambut ketika menstruasi.
"Kulit yang ada di kepala dan di seluruh tubuh sebenarnya waterproof. Sehingga tidak akan menyerap air," katanya dikutip dari Healthshots.
Keramas justru menjadi bagian dari cara merawat diri, karena perubahan hormon saat menstruasi membuat tubuh lebih banyak memproduksi testoteron.
Hal tersebut akan menyebabkan meningkatnya pelepasan sebum dan menyebabkan rambut berminyak, serta lengket.
Selain itu, kulit kepala teriritasi atau sensitif, sehingga rambut menemipis atau rontok.
Jadi, keramas saat menstruasi justru akan membantu menjaga kebersihan tubuh dan rambut, sehingga tidak perlu dihindari. (*)
Baca Juga: Cek Faktanya! Nyeri Ketika Haid Akan Hilang Setelah Menikah?
Source | : | Kompas.com,Healthshots |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar