GridHEALTH.id - Pernakah merasakan perasaan hampa dan tidak bersemangat untuk beraktivitas tanpa alasan yang jelas?
Mungkin sebenarnya tanpa disadari bentuk emosi tersebut merupakan tanda sedang mengalami languishing.
Istilah languishing pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog dan sosiolog bernama Corey Keyes pada 2022.
Lahirnya istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan konsep yang berkaitan dengan kesehatan mental.
Nah, belum lama ini languishing menjadi pembicaraan di media sosial, setelah seorang pengguna X atau Twitter membuat cuitan pada Kamis (7/9/2023).
Dalam cuitannya tersebut, ia menuliskan kalau istilah ini digunakan untuk menggambarkan perasaan ketika seseorang tidak depresi, tapi tidak juga senang.
Pemilik akun tersebut juga mengatakan bahwa perasaan ini umum dialami setelah pandemi Covid-19.
Olphi Disya Arinda, M.Psi., seorang psikolog klinis menjelaskan languishing adalah sebuah istilah untuk menggambarkan keadaan saat sulit merasakan kebahagiaan atau kegembiraan.
Ia lebih lanjut menjelaskan, kondisi ini tidak sama dengan depresi, sebuah masalah kesehatan mental yang memengaruhi suasana hati dan berlangsung lama.
Ketika mengalaminya, seseorang mungkin akan merasa bingung dengan situasi yang sedang terjadi.
"Kondisi ini kadang membingungkan di sebagian orang, karena kondisi mereka enggak bisa dikategorikan depresi tapi kadang terlihat kurang sejahtera secara psikologis," ujarnya kepada GridHEALTH, Selasa (12/9/2023).
Baca Juga: Mengenal Languishing Perasaan Seseorang Sulit Bahagia, Apa Penyebabnya?
"Selain itu, kondisi ini juga digambarkan seperti ketiadaaan koneksi dengan orang-orang di sekitar yang membuat kita merasa kesepian, kurang motivasi dan minat, merasa hampa, dan stuck," sambungnya.
Disya menjelaskan, jika kondisi ini tidak disadari dan dikelola dengan baik, maka mungkin akan menjadi indikasi gangguan seperti depresi dan stres kronis.
Maka apabila merasa sedang mengalami languishing, cobalah untuk menghadapinya dengan melakukan beberapa hal berikut:
1. Aktif secara fisik
2. Eksplorasi ide-ide dan minat
3. Menulis jurnal harian
4. Berinteraksi dengan orang-orang di sekitar
5. Mengubah kebiasaan dan lingkungan, misal dengan ikut komunitas
6. Terlibat dalam kegiatan volunteering
7. Mengasah kemampuan yang menarik
Apabila kondisinya dirasa sudah sangat mengganggu aktivitas, sebaiknya lakukan konseling dengan psikolog, ya. (*)
Baca Juga: Penting Diketahui, Dampak Kamar Tidur Berantakan Terhadap Kesejahteraan Mental Anda
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar