6. Kehamilan: Pada wanita hamil, peningkatan tekanan pada perut akibat kandungan dapat menyebabkan refluks asam.
7. Penyakit Gastroesofageal Refluks (GERD): GERD adalah kondisi kronis yang terkait dengan refluks asam yang berkepanjangan dan sering.
Ini bisa disebabkan oleh melemahnya sfingter esofagus bawah atau kelainan struktural lainnya.
8. Hernia Hiatal: Hernia hiatal terjadi ketika bagian atas lambung meluncur ke dalam rongga dada melalui lubang diafragma yang melemah. Hal ini dapat memicu refluks asam.
Cara Mengelola Asam Lambung Tinggi
- Perubahan Pola Makan: Hindari makan makanan yang memicu refluks asam, makan dalam porsi lebih kecil, dan makan lebih sering. Cobalah untuk makan setidaknya 2-3 jam sebelum tidur.
- Hindari Pemicu: Jika Anda tahu makanan atau minuman tertentu memicu gejala, hindarilah konsumsinya.
- Berhenti Merokok: Berhenti merokok dapat membantu mengurangi refluks asam dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Kurangi Stres: Praktikkan teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga untuk mengurangi stres yang dapat memengaruhi produksi asam lambung.
- Obat-obatan: Jika diperlukan, dokter mungkin meresepkan obat antirefluks atau antasida untuk mengendalikan gejala.
- Perawatan Medis: Jika Anda mengalami GERD yang serius atau hernia hiatal, perawatan medis mungkin diperlukan, termasuk operasi jika diperlukan.
Baca Juga: Masih Sering Dilakukan, Inilah 7 Penyebab Asam Lambung Naik Setelah Makan
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar