GridHEALTH.id - Diet karbo atau low-carb diet adalah pola makan yang cukup sering diterapkan dalam proses menurunkan berat badan.
Metode diet ini dilakukan dengan membatasi jumlah karbohidrat dan lebih fokus pada makanan tinggi protein dan lemak.
Melansir Mayo Clinic, ada banyak tipe diet karbo yang bisa dilakukan dan masing-masing punya batasan sendiri terkait jumlah karbohidrat yang boleh dimakan.
Membatasi karbohidrat yang bisa dimakan kurang dari 50 gram per hari dan meningkatkan asupan lemak yang signifikan, serta protein dalam jumlah sedang.
Untuk jenis diet ini, asupan kabohidrat dibatasi 50-100 gram karbohidrat per hari. Lebih banyak yang melakukan, karena tidak terlalu ketat.
Dilakukan dengan mengonsumsi makanan sangat rendah karbohidrat dan lalu secara bertahap memperkenalkan lebih banyak makanan kaya karbohidrat.
Dibagi menjadi empat fase, 2 penurunan berat badan dan 2 pemeliharaan. Pada dua fase awal, berfokus pada makanan tinggi serat.
Selanjutnya di dua fase berikutnya, kembali ke pola makan normal dan lebih fokus menjaga berat badan.
Keberhasilan diet ini untuk menurunkan berat badan sudah cukup terbukti.
Diet rendah karbohidrat, terutama yang sangat rendah, dapat menurunkan bobot tubuh jangka panjang yang lebih besar dibanding diet rendah lemak.
Akan tetapi jika dilakukan dalam waktu yang berkepanjangan, selama 12 atau 24 bulan, menurut sejumlah studi manfaatnya tidak terlalu besar.
Baca Juga: Gak Bikin Perut Keroncongan, Ini 5 Cara Ampuh Diet Tanpa Menahan Lapar
Mengurangi kalori dan karbohidrat mungkin bukan satu-satunya alasan berat badan berhasil turun dengan metode diet ini.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berat badan mungkin turun karena tambahan protein dan lemak sehat, sehingga membuat kenyang lebih lama.
Karena perut yang merasakan kenyang lebih lama, alhasil porsi makanan yang dikonsumsi jadi lebih sedikit.
Selain dapat menurunkan berat badan, diet karbo juga bermanfaat menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Meski bermanfaat, sama seperti metode diet yang lain, asupan kabohidrat yang dibatasi juga mempunyai efek samping. Tapi biasanya bersifat jangka pendek:
* Konstipasi atau sembelit
* Sakit kepala
* Kram otot
Jika tertarik untuk mencobanya, selain mengurangi nasi. Perlu juga membatasi asupan sumber karbohidrat yang lain.
Seperti susu, gula meja, mi, spagetti, buah tinggi karbohidrat (anggur dan pisang), ubi jalar, kentang, lentil, hingga makanan ringan seperti kerupuk atau kue kering.
Jika mempunyai kondisi medis tertentu, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan pihak profesional sebelum memulai diet ini. (*)
Baca Juga: Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Diet Paleo untuk Turunkan Berat Badan
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar