GridHEALTH.id - Tanpa disadari, stres mempunyai hubungan yang erat dengan peningkatan kadar kolesterol.
Stres tidak bisa dihindari dan merupakan hal yang wajar, apabila seseorang mengalaminya.
Situasi yang menantang, tidak nyaman, ataupun perasaan asing dapat menyebabkan seseorang stres.
Respons flight-or-fight yang muncul ketika menghadapi situasi itu, merupakan bentuk persiapan diri.
Sementara kolesterol adalah zat lilin seperti lemak yang diproduksi di hati dan penting untuk mendukung fungsi tubuh.
Akan tetapi, kolesterol yang berlebihan juga akan menjadi masalah tersendiri untuk tubuh.
Ada dua jenis kolesterol yang utama, yakni high density lipoprotein atau kolesterol baik (HDL) dan low density lipoprotein atau kolesterol jahat (LDL).
Melansir HealthCentral, sama seperti kolesterol, stres juga terbagi menjadi dua jenis, yakni stres akut dan kronis.
Stres akut adalah jenis yang dirasakan sesaat. Ketika itu terjadi, kolesterol total meningkat, meskipun hanya sebentar.
Eric Ascher, dokter pengobatan keluarga di Rumah Sakit Lenox Hill New York mengatakan, "Stres diketahui meningkatkan kortisol, suatu hormon dalam tubuh, dan hormon ini diketahui meningkatkan kolesterol."
Stres menyebabkan otak memicu hormon adrenalin, yang disebut epinefrin, dan kortisol. Sebagai respons tubuh menghadapi stres.
Baca Juga: Segera Cek, Ini 4 Tanda Kolesterol Tinggi yang Muncul di Wajah
Source | : | WebMD,healthcentral.com |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar