GridHEALTH.id - Gorengan adalah makanan yang mempunyai banyak penggemar di Indonesia.
Paling sering gorengan dikonsumsi sebagai camilan atau dijadikan sebagai lauk, ketika makan besar.
Akan tetapi, di balik kelezatannya, gorengan disebut-sebut dapat menyebabkan batuk dan disarankan untuk dihindari.
Benarkah makan gorengan setiap hari bisa menyebabkan batuk dan tenggorokan gatal?
Mitos gorengan sebabkan batuk sudah tersebar sejak dahulu dan dipercayai oleh banyak orang.
Perlu dipahami lebih dulu, kalau gorengan bukan penyebab langsung batuk. Hanya saja, mengonsumsinya apalagi berlebihan dapat memengaruhi kondisi tubuh.
Dimasak menggunakan minyak dalam jumlah banyak, membuat makanan ini berisiko meningkatkan asam lambung yang menyebabkan batuk.
Tapi bukan GERD, melainkan kondisi umum dalam tubuh yang dikenal dengan dengan Laryngopharyngeal Reflux (LPR).
Laryngopharyngeal Reflux adalah peradangan yang terjadi di saluran pernapasan atas, menyebabkan naiknya asam lambung ke tenggorokan.
Di tenggorokan, terdapat dua sfingter atau otot halus berbentuk cincin yang bekerja secara otomatis, membuka dan menutup saluran pernapasan.
Kedua otot tersebut, memiliki fungsi untuk mencegah makanan dari saluran cerna untuk naik ke saluran napas.
Baca Juga: Mengatasi Batuk dengan Kecap dan Jeruk Nipis, Ramuan Alami yang Berkhasiat
Ketika Laryngopharyngeal Reflux terjadi, kedua otot itu melemah dan tidak membuka maupun menutup sebagaimana mestinya.
Tenggorokan menjadi lebih sensitif dengan asam lambung daripada kerongkongan dan asam dapat mengiritasi tenggorokan.
Sehingga, timbul lah gejala tenggorokan gatal dan terjadi refleks alami tubuh, yakni batuk.
Ada lagi penjelasan kenapa setelah makan gorengan batuk. Berdasarkan penelitian yang terbit di Journal of The American Oil Chemists' Society, minyak yang dipanaskan berulang untuk menggoreng dapat menghasilkan senyawa akrolein.
Akrolein adalah senyawa hasil pembakaran asam lemak linolenik, kandungan utama minyak goreng.
Ketika makan gorengan, akrolein bisa mengiritasi dinding-dinding tenggorokan dan membuat peradangan akibat LPR semakin parah, begitu pula dengan batuk.
Ahli diet Ilyse Schapiro juga mengatakan, makanan berlemak seperti gorengan lebih sulit dicerna oleh tubuh.
Akibatnya, sistem kekebalan tubuh tertekan dan dapat memperburuk gejala pilek seperti sakit tenggorokan.
Makanan yang digoreng sering kali memiliki lapisan tepung yang kering dan kasar, sehingga bisa semakin mengiritasi tenggorokan.
Mitos makan gorengan sebabkan batuk, bisa saja benar karena makanan ini dapat memengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan.
Jika ingin tenggorokan tetap nyaman, direkomendasikan hanya mengonsumsi gorengan dalam jumlah sedang bila sama sekali tidak bisa menghindarinya. (*)
Baca Juga: Pantas Sering Dilarang Orangtua, Ternyata Ini Bahaya Terlalu Sering Minum Es Saat Cuaca Panas
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar