GridHEALTH.id - Kesehatan organ intim wanita merupakan aspek penting yang perlu dijaga dengan baik.
Salah satu masalah yang cukup umum dialami adalah bau tidak sedap pada miss V.
Bau amis pada miss V merupakan masalah yang seringkali tabu untuk dibicarakan, tapi sebenarnya penting dipahami dan ditangani.
Perlu diketahui, sebagian besar bau amis yang keluar dari organ intim disebabkan oleh pertumbuhan bakteri dan perubahan pH.
Adapun beberapa hal yang memengaruhi aroma khas dari area sensitif tersebut, meliputi:
1. Infeksi jamur: Infeksi jamur seperti kandidiasis atau infeksi ragi bisa menyebabkan bau amis yang khas. Biasanya disertai dengan gatal dan keputihan.
2. Infeksi bakteri: Bakteri berlebihan di area Miss V, terutama bakteri jenis Gardnerella, dapat menyebabkan bau amis yang disebut sebagai bakteriosis vaginosis.
3. Keringat dan kurang menjaga kebersihan: Keringat terutama saat cuaca panas, dapat membuat area sekitar lembab.
Kelembaban yang berlebihan, dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri yang menyebabkan bau amis. Kurangnya kebersihan juga bisa menjadi penyebabnya.
4. Perubahan hormon: Perubahan hormon, seperti yang terjadi selama menstruasi atau menopause, dapat memengaruhi pH Miss V dan menyebabkan bau amis.
5. Pakaian dalam ketat: Pakaian dalam yang ketat dan tidak bernapas dapat menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri dan penumpukan kelembaban.
Baca Juga: 5 Tips Efektif untuk Merapatkan Kembali Miss V Setelah Melahirkan
Mengatasi bau amis pada Miss V adalah langkah pertama untuk menjaga kesehatan organ intim wanita.
Untuk membuat bau tidak sedap hilang dari miss v, hal-hal yang perlu dilakukan adalah berikut ini:
Cara paling dasar untuk mencegah bau amis adalah dengan menjaga kebersihan Miss V secara teratur.
Gunakan sabun yang dirancang khusus untuk area intim, dan hindari penggunaan sabun parfum atau sabun mandi biasa yang bisa mengganggu pH alami.
Pola makan yang sehat dapat membantu menjaga pH tubuh Anda seimbang, termasuk pH Miss V.
Makan makanan kaya serat, probiotik, dan rendah gula dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
Gunakan pakaian dalam dan celana yang sesuai dengan tubuh, hindari yang ukurannya terlalu ketat.
Ini akan membantu mengurangi kelembaban di daerah Miss V dan mencegah pertumbuhan bakteri.
Douching (membersihkan Miss V dengan air atau produk khusus) dapat mengganggu keseimbangan pH alami dan memperburuk masalah.
Jika bau amis berlanjut atau disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter.
Dengan begitu, maka akan mendapatkan diagnosis yang tepat dan resep pengobatan yang diperlukan. (*)
Baca Juga: Meski Berbeda-beda Tiap Wanita, Tapi Ternyata Ini Warna Miss V yang Sehat
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar