GridHEALTH.id - Kanker di mata sebagian besar masih menjadi penyakit yang mengerikan.
Pada tahun 2021, tercatat secara global ada lebih dari 10 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit ini.
Menurut American Cancer Society, kematian paling banyak disebabkan oleh jenis kanker paru (130.180) dan kanker kolorektal (52.580).
Masalah kesehatan ini terjadi ketika sel abnormal tumbuh di tubuh tidak terkendali dan menyebar ke jaringan sekitarnya.
Faktor-faktor yang memicu pertumbuhan sel abnormal tersebut beragam, dari pengaruh genetik, infeksi virus tertentu, hingga kebiasaan yang tidak sehat.
Tapi sebenarnya, faktor-faktor risiko tersebut dapat ditekan dan sekaligus terhindar dari penyakit ini.
Bertepatan dengan Hari Kesadaran Kanker, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan dalam upaya pencegahan kanker.
Melansir Canadian Cancer Society, selain berhubungan dengan kanker paru, merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker kepala hingga kolorektal.
Jika mulai berhenti merokok hari ini, maka risiko kanker paru 10 tahun mendatang dapat dipangkas.
Punya berat badan berlebih, meningkatkan risiko terhadap beberapa jenis kanker seperti kanker rahim, pankreas, payudara, dan hati.
Berat badan dapat memengaruhi seberapa banyak porsi yang dimakan dan diminum, seberapa sering berolahraga, dan bahkan kondisi genetik.
Baca Juga: Kenali 6 Gejala Kanker Payudara Tahap Awal Sebelum Terlambat
Melansir Mayo Clinic, walaupun makan makanan sehat belum menjamin dapat mencegah kanker, tapi risikonya dapat dikurangi. Pola makan yang baik untuk tubuh yakni:
* Perbanyak makan sayur dan buah. Atur pola makan dengan mengurangi makanan berkalori tinggi dan batasi asupan gula rafinasi, serta lemak dari sumber hewani.
* Batasi konsumsi daging olahan, karena mengonsumsinya dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu.
Terpapara sinar matahari terus-menerus meningkatkan risiko melanoma, salah satu jenis kanker kulit.
Lindungi kulit dari sinar ultraviolet yang berbahaya dengan berada di tempat teduh, menggunakan pakaian dengan jahitan rapat, dan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih.
Virus tertentu seperti hepatitis B dan human papilomavirus (HPV), terbukti berpotensi menyebabkan kanker. Melakukan vaksinasi merupakan cara pencegahan kedua penyakit tersebut.
Hepatitis B berisiko terjadi pada orang yang sering berganti pasangan berhubungan intim, penggunaan jarum suntik tidak steril, atau terpapar dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Sedangkan HPV ditularkan melalui kontak seksual yang bisa menjadi awal terjadinya kanker serviks.
Terdapat beberapa jenis skrining yang dapat dilakukan untuk mendeteksi dini apabila ada risiko kanker.
Jika terdeteksi kanker pada tahap awal, maka akan lebih mudah diobati dan menurunkan risikonya berkembang menjadi lebih ganas.
Pada usia 21 direkomendasikan melakukan skrining kanker serviks, usia 40 skrining kanker payudara dan prostat untuk laki-laki, dan usia 50 tahun melakukan skrining kanker paru terutama bagi yang merokok atau pernah merokok. (*)
Baca Juga: Jangan Tunggu Gejalanya Muncul, Bagaimana Cara Deteksi Kanker Nasofaring?
Source | : | Mayo Clinic,American Cancer Society,Canadian Cancer Society |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar