Dr. Egemen Izbigili, MD selaku Vice President Asia Medical Lead Pfizer Emerging Markets Asia menekankan akan bahaya Covid-19 pada kelompok usia lansia (65-74 tahun) meskipun saat ini sudah memasuki masa endemi.
Alasannya adalan bahwa manusia yang menua disertai dengan penurunan fungsi paru-paru menyebabkan mereka rentan terhadap penyakit RSV, pneumonia, influenza, dan Covid-19.
Profesor Yang Kuang-Yao dari Institute of Emergency and Critical Care Medicine, School of Medicine, National Yang Ming Chiao Tung University, Taipei, Taiwan memberikan penekanan pentingnya mengonsumsi obat antivirus ketika terinfeksi Covid-19.
Menurutnya saat ini sudah ada banyak negara yang mengotorisasi penggunaan obat antivirus oral nirmatrelvir dan ritonavir.
Setelah penelitian, penggunaan kedua obat tersebut terkait dengan pengurangan risiko perawatan di rumah sakit.
Bila obat tersebut dikonsumsi segera dalam 5 hari setelah gejala muncul maka kesembuhan akan lebih mendapatkan hasil efektif sehingga tidak membebani finansial keluarga maupun sistem pembiayaan kesehatan negara.
Dalam perspektif lain, Dr. Leong Hoe Nam, Infectious Disease Specialist Mount Elizabet Novena Hospital mengatakan bahwa Covid-19 terus bermutasi sehingga perlu kewaspadaan akan varian-varian baru Covid-19 yang mungkin muncul.
Karena itu masyarakat diminta tidak menyepelekan Covid-19 saat ini dan menyamakannya dengan sekadar influenza, sebab Covid-19 dapat merusak hati dan pankreas dan meningkatkan risiko diabetes.
Pengobatan yang tepat adalah kunci untuk memerangi Covid-19 terutama dengan menggunakan obat antivirus oral.
Total waktu untuk kesembuhan adalah 5 hari bila menggunakan oral antivirus dibandingkan 8 hari masa kesembuhan saat menggunakan pengobatan lain.
Turut hadir pula sebagai narasumber dalam diskusi adalah Zohra Dawoodani, Research Director, Healthcare, Ipsos (Institut Public de Sondage d’Opinion Seceur) yang memberikan data survei tentang penggunaan obat Covid-19 dari para konsumen.
Baca Juga: Pengobatan Covid-19 Berdasarkan Resep dan Antivirus Oral: Sama Pentingnya dengan Vaksin
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar