Belum jelas apakah ini terkait dengan peningkatan infeksi pernapasan yang telah dilaporkan sebelumnya oleh otoritas China, atau merupakan kejadian terpisah.
Sejak pertengahan Oktober, wilayah di bagian utara China melaporkan peningkatan kasus penyakit mirip influenza dibandingkan dengan periode yang sama dalam tiga tahun sebelumnya.
China memiliki sistem untuk mengumpulkan informasi mengenai tren influenza, penyakit mirip influenza, RSV, dan SARS-CoV-2, dan melaporkannya ke platform seperti Sistem Pemantauan dan Respons Influenza Global.
Dalam pertemuan WHO dengan China pada 23 November dikatakan tidak ada deteksi patogen yang tidak biasa atau baru, atau kejadian klinis yang tidak biasa, termasuk di Beijing dan Liaoning.
Mereka hanya mencatat peningkatan umum penyakit pernapasan yang disebabkan oleh beberapa patogen yang sudah dikenal dan peningkatan penyakit pernapasan tersebut tidak mengakibatkan beban pasien melebihi kapasitas rumah sakit.
Sambil WHO terus mencari informasi tambahan, penduduk China direkomendasikan untuk mengikuti langkah-langkah untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan.
Termasuk di dalamnya adalah vaksinasi yang direkomendasikan, menjaga jarak dari orang yang sakit, tinggal di rumah saat sakit, melakukan pengujian dan perawatan medis sesuai kebutuhan, mengenakan masker sesuai kebutuhan, memastikan ventilasi yang baik, dan mencuci tangan secara teratur.
Baca Juga: Risiko Komplikasi Hingga Kematian Pada Penyandang Diabetes Akibat Influenza
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar