Untuk mengetahui apakah berat badan membuat risiko diabetes meningkat, bisa lakukan pengecekan indeks massa tubuh (BMI).
Resistensi insulin, kondisi saat sel-sel otot, hati, serta lemak tidak menggunakan insulin, sangat erat kaitannya dengan risiko diabetes tipe 2.
Kondisi ini mengakibatkan tubuh membutuhkan lebih banyak insulin untuk membantu glukosa masuk ke dalam sel.
Pada awalnya, pankreas memproduksi lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan alami tubuh.
Seiring waktu, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin, dan mengakibatkan kadar glukosa meningkat.
Hormon juga berpengaruh terhadap meningkatnya risiko seseorang mengalami diabetes.
Beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan hormon yang membuat potensi diabetes meningkat yakni sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita atau gangguan hormon tiroid.
Pada pria, kadar testoteron yang rendah juga dapat meningkatkan peluang untuk mengalami diabetes.
Sindrom metabolik adalah kombinasi dari beberapa kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Kondisi-kondisi ini termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tidak sehat, dan resistensi insulin.
Jika mempunyai faktor-faktor risiko tersebut, rutin lakukan pemeriksaan kesehatan dan ubah gaya hidup lebih sehat, untuk mengurangi kemungkinan terjadinya diabetes. (*)
Baca Juga: Manfaat Penyandang Diabetes Rutin Makan Telur, Berapa Butir yang Boleh Dikonsumsi?
Source | : | niddk.nih.gov |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar