Oleh karena itu, buah sebenarnya dapat memberikan kontribusi positif terhadap keseimbangan asam-basa dalam tubuh.
Meskipun tidak ada dasar ilmiah untuk mitos tersebut, ada beberapa pertimbangan yang perlu diingat.
Buah yang tinggi gula, terutama fruktosa, dapat menyebabkan lonjakan gula darah setelah makan.
Jika Anda memiliki diabetes atau ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil, disarankan untuk membatasi konsumsi buah yang tinggi gula, terutama setelah makan.
Jika Anda khawatir tentang pencernaan setelah mengonsumsi buah, pilihlah buah-buahan yang mudah dicerna seperti semangka, pepaya, atau buah berair lainnya.
Buah-buahan ini cenderung lebih ringan di lambung dan dapat dengan mudah dicerna.
Secara umum, tidak ada aturan keras dan cepat tentang kapan Anda harus mengonsumsi buah.
Yang terpenting adalah menjaga pola makan yang seimbang dan memilih buah sebagai bagian dari makanan sehat Anda.
Jika Anda memiliki masalah pencernaan atau masalah kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan pribadi Anda.
Sebagian besar orang dapat menikmati buah sebagai bagian dari makanan sehat mereka, tanpa khawatir tentang mitos tidak berdasar yang berkembang.
Nah, itu dia penjelasan mengenai anggapan konsumsi buah setelah makan bisa timbulkan efek samping. Semoga bermanfaat! (*)
Baca Juga: Pengganti Obat, 8 Buah-buahan Ini Ternyata Ampuh Menurunkan Gula Darah dengan Cepat
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar