GridHEALTH.id - Menjaga kebersihan gigi adalah kebiasaan yang penting untuk kesehatan mulut yang baik.
Namun, terlalu sering menggosok gigi dengan intensitas yang berlebihan juga bisa membawa risiko.
Berikut beberapa bahaya yang perlu diperhatikan terkait kebiasaan ini:
1. Erosi Email Gigi:
Menggosok gigi terlalu keras atau terlalu sering dapat menyebabkan erosi email gigi, yaitu penipisan lapisan luar gigi.
Hal ini dapat membuat gigi menjadi lebih sensitif terhadap panas, dingin, atau makanan tertentu.
2. Iritasi Gusi:
Tekanan yang berlebihan saat menggosok dapat menyebabkan iritasi pada gusi, bahkan sampai merusak jaringan gusi.
Ini bisa menyebabkan gusi berdarah, peradangan, atau bahkan receding gum line.
3. Kerusakan pada Lapisan Akar Gigi:
Menggosok gigi secara agresif dapat mengakibatkan kerusakan pada lapisan akar gigi yang terbuka akibat penyakit gusi atau penuaan.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ini Dampak Penyakit Serius Jika Anda Malas Gosok Gigi
Ini bisa meningkatkan sensitivitas dan risiko infeksi pada area tersebut.
4. Peningkatan Risiko Kerusakan Gigi:
Meskipun terdengar kontradiktif, terlalu sering menggosok gigi dengan keras dapat menyebabkan kerusakan pada enamel gigi.
Enamel yang rusak memperbesar risiko kerusakan gigi, termasuk kerusakan gigi akibat lubang atau karies.
5. Gusi Mundur (Receding Gums):
Gosokan gigi yang keras atau tekanan berlebihan dapat menyebabkan gusi mundur, meninggalkan akar gigi yang sensitif dan rentan terhadap infeksi.
Tips untuk Menghindari Bahaya Terlalu Sering Menggosok Gigi:
- Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan teknik menggosok yang lembut.
- Hindari menggosok gigi dengan tekanan yang berlebihan atau gerakan horizontal yang kasar.
- Jaga kebersihan mulut dengan sikat gigi dua kali sehari dan gunakan benang gigi secara teratur.
- Konsultasikan dengan dokter gigi untuk teknik membersihkan gigi yang tepat.
Baca Juga: Gegara Malas Gosok Gigi Seorang pria Dituntut Cerai Istri Tercinta
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar