GridHEALTH.id - Komika Kiky Saputri berduka karena harus kehilangan calon buah hatinya, karena kista yang dialaminya.
Tak hanya itu, ia juga harus berlapang dada ovarium kirinya diangkat sebagai solusi untuk mengatasi kondisi ini.
Pengangkatan ovarium dilakukan setelah diketahui ukuran kistanya menjadi semakin membesar setelah ia menjalani kuret.
"Dicek, ternyata kistaku semakin membesar, 5,2 cm (awalnya 3,8 cm), dokter memutuskan untuk diangkat kistanya karena takutnya berbahaya, dan udah nempel ke tuba falopi kiri," kata Kiky dalam di YouTube-nya, Minggu (17/3/2024).
Ovarium merupakan sepasang organ berbentuk telur, yang letaknya berada di panggul wanita.
Fungsi dari organ ini yakni untuk memproduksi sel telur dan hormon-hormon penting seperti estrogen serta progesteron.
Selain itu, ovarium juga berperan dalam menstruasi, kehamilan, dan keseimbangan hormon tubuh wanita.
Kista menjadi salah satu penyebab ovarium diangkat. Kista ovarium merupakan kantong berisi cairan yang berkembang di dalam atau di atas ovarium.
Sebagian besar kista ovarium bersifat jinak dan dapat menghilang dengan sendirinya. Tetapi, ukurannya juga bisa membesar dan berpotensi berbahaya.
Selain karena kista ovarium seperti yang dialami oleh Kiky Saputri, terdapat pula beberapa kondisi lain yang menyebabkan ovarium harus diangkat.
Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang membuat ovarium diangkat.
Baca Juga: Dibalik Rasa yang Pedas, Lengkuas Punya Manfaat Tak Teduga untuk Reproduksi Wanita
Salah satu penyebab paling sering mengapa ovarium harus diangkat adalah kanker ovarium.
Kanker ini seringkali terdeteksi pada tahap awal dan bisa sangat agresif.
Jika kanker ovarium sudah menyebar atau sulit diobati, pilihan terbaik mungkin adalah mengangkat ovarium untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Endometriosis merupakan kondisi di mana jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim, termasuk di ovarium.
Pada kasus endometriosis parah, terjadi kerusakan serius pada ovarium atau mengganggu fungsi reproduksi.
Ini membuat dokter menyarankan untuk dilakukan pengangkatan, sebagai pilihan terapi.
Infeksi ovarium yang kronis, misalnya salpingitis kronis, dapat merusak jaringan ovarium dan menyebabkan nyeri ataupun gangguan reproduksi.
Jika infeksi tersebut tidak meresepons pengobatan atau berulang kali kambuh, pengangkatan ovarium mungkin menjadi opsi terakhir.
Beberapa gangguan genetik atau kondisi medis tertentu, dapat mempengaruhi ovarium dan menyebabkan komplikasi serius.
Misalnya, sindrom Turner, yang disebabkan oleh kelainan genetik. Kondisi tersebut dapat menyebabkan ketidaknormalan ovarium dan mempengaruhi perkembangan seskual, serta reproduksi.
Itulah beberapa penyebab ovarium harus diangkat yang sebaiknya diwaspadai. (*)
Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Belum Membaik, Ternyata Berisiko Pada Kesuburan
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar