Penumpukan lemak dalam tubuh, seperti diketahui dapat menyebabkan kesulitan bernapas, terutama bagi pengidap penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Berpuasa dapat membantu pasien PPOK mengendalikan kondisi ini, karena saat berpuasa umumnya terjadi penurunan berat badan.
Dengan berkurangnya lemak di tubuh, pengidap PPOK pun dapat bernapas dengan lebih mudah.
Berpuasa dapat mempengaruhi sistem imun, yang akan menjaga paru-paru dari serangan kuman penyebab infeksi.
Bila dilakukan secara rutin, puasa dapat mendukung peremajaan sel-sel sistem kekebalan.
Selain itu, kondisi pencernaan yang kosong selama berpuasa, membuat sel-sel yang mendukung respons imun pindah ke sumsum tulang yang lebih padat nutrisi.
Nah, di sanalah sel kekebalan akan beregenerasi dan memberikan perlindungan bagi tubuh yang lebih baik.
Dengan begitu, maka paru-paru akan terlindungi secara maksimal dari penyakit infeksi.
Selama berpuasa, seseorang juga tidak merokok. Ini berdasarkan penelitian di Turki menunjukkan, berpuasa bisa membantu mengurangi kebiasaan merokok.
Dari 354 partisipan, didapati 285 orang mengalami penurunan yang signifikan dalam konsumsi rokok selama Ramadan.
Akan tetapi, manfaatnya akan lebih maksimal, jika seseorang benar-benar berhenti merokok. (*)
Baca Juga: Terapkan Mulai Sekarang, Ini 7 Tips Ampuh Mencegah Perut Begah saat Buka Puasa
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar