Dokter Aru menjelaskan untuk mendeteksi kanker usus besar atau kolorektal, bisa dilihat dari faktor risikonya seperti riwayat keluarga.
Pasalnya, sebagian besar kasus kanker usus besar sifatnya genetik atau ada riwayat penyakit yang sama dalam keluarga.
Selain itu, tentu untuk mendeteksi penyakit ini, perlu mewasapdai sejumlah gejalanya.
Dokter Aru memaparkan, salah satu gejala kanker usus besar yang perlu diwaspadai adalah gangguan buang air besar, misalnya biasanya lancar menjadi sulit atau sering diare.
"(Lalu) ada buang air besar berdarah atau kadang darah bercampur kotoran," katanya.
Gejala kanker usus besar lainnya yakni penurunan berat badan yang cukup cepat dan tanpa ada tanda-tanda yang jelas.
Orang dengan kanker usus besar mungkin juga akan merasa tubuhnya sering lemas.
"Tetapi, pada stadium awal gejalanya terkadang tidak ada sama sekali. Gejala biasanya muncul setelah stadium lanjut," paparnya.
Karena itu, disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
Apalagi jika memang di dalam keluarga, secara genetik terdapat keturunan kanker.
"Biasanya dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh, termasuk kolonoskopi untuk evaluasi," pungkasnya. (*)
Baca Juga: 6 Pengobatan Kanker Usus Stadium 4, Masih Bisa Diobati Secara Medis?
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar