GridHEALTH.id - Kolesterol tinggi identik sebagai masalah kesehatan yang dialami oleh orang lanjut usia.
Namun belakangan, kondisi ini juga dijumpai pada kelompok usia yang jauh lebih muda, seperti remaja.
Hal ini tentu menjadi kekhawatiran bagi banyak orang tua dan remaja itu sendiri.
Paslanya, kolesterol tinggi yang terdiagnosis pada usia muda, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Agar bisa menanganinya dengan bijak, perlu diketahui dulu beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya masalah kesehatan ini.
Remaja cenderung tidak memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Gorengan, fast food, daging olahan, dan produk susu tinggi lemak jadi makanan yang sering dikonsumsi.
Padahal, makanan tersebut mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi, sehingga bisa meningkatkan kolesterol jahat.
Tak hanya itu, kebanyakan remaja juga malas beraktivitas fisik dan lebih memilih bermain dengan gadgetnya.
Aktivitas fisik yang kurang, dapat meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik.
Penyebab seorang remaja mempunyai kadar kolesterol tinggi, juga dipengaruhi oleh riwayat dalam keluarga.
Jika orang tua atau anggota keluarga terdekat seperti saudara kandung memiliki kolesterol tinggi, remaja berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya juga.
Baca Juga: Pahami Perbedaan Kolesterol Tinggi yang Berbahaya dan Bisa Disembuhkan
Beberapa kelainan genetik dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah.
Meningkatnya kadar kolesterol dalam darah, dipengaruhi juga oleh kondisi medis yang dialaminya.
Misalnya remaja yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas, risikonya lebih tinggi untuk mengalami kolesterol tinggi.
Begitu pula dengan remaja yang mempunyai penyakit ginjal ataupun mengidap diabetes.
Selain bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular, kadar kolesterol yang tinggi pada remaja juga bisa sebabkan masalah kesehatan lain seperti penyakit ginjal.
Oleh karena itu, kondisinya perlu segera ditangani sebelum komplikasi tersebut terjadi.
Bisa dimulai dengan memperbaiki pola makan, menjadi lebih sehat dan seimbang.
Biasakan makan lebih banyak buah, sayur, dan gandum utuh. Sedangkan makanan tinggi lemak jenuh dan trans dikurangi.
Olahraga juga jangan lupa dilakukan, minimal 30 menit setiap hari atau 150 menit per minggu.
Terkadang perubahan gaya hidup saja tidak cukup, sehingga harus dibarengi dengan konsumsi obat-obatan.
Minumlah obat yang sudah diresepkan oleh dokter secara teratur, untuk menjaga kolesterol tetap stabil. (*)
Baca Juga: 3 Cara Praktis Cek Kolesterol di Rumah, Tidak Butuh Alat Khusus
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar