GridHEALTH.id - Menjaga massa otot tubuh, merupakan hal penting yang perlu dilakukan sejak dini.
Otot adalah bagian tubuh yang mempunyai peran besar dalam mendukung pergerakan manusia.
Dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Andhika Raspati, SpKO, menjelaskan beberapa fungsi otot yang bahkan jarang diketahui.
Peran otot yang pertama menurutnya adalah untuk mendukung metabolisme tubuh, termasuk pembakaran lemak.
"Jadi kalau orang yang mau kurus, kita kan mengejar lemaknya hilang, organ tubuh yang paling rakus makanin lemak adalah otot," ujarnya dalam konferensi pers peringatan Hari Susu Sedunia oleh HiLo, Selasa (28/5/2024).
"Makanya buat orang-orang yang pengin kurus, latihan otot disarankan banget. Kalau ototnya cukup, dia akan menjadi bahan bakar pembakar lemak," sambungnya.
Fungsi otot yang lainnya adalah menjaga kestabilan antara sendi dan tulang, sehingga tidak mudah aus.
Kemudian, otot juga dapat mencegah seseorang terjatuh. Ini termasuk hal yang penting, terutama bagi para lansia yang rentan jatuh dan mengalami patah tulang.
"Menariknya, otot dapat dijadikan sebagai alat prediksi usia panjang," ujar dokter Andhika.
Hubungan otot dan potensi panjang umur, telah dipelajari dalam sebuah penelitian.
Di mana sejumlah orang dengan kondisi kesehatan yang baik, dibagi menjadi dua kelompok, yang tubuhnya berotot dan tidak.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Nyeri Otot Paha Setelah Olahraga, Konsumsi Makanan Ini Mampu Kurangi Peradangan
Hasilnya setelah diobservasi selama bertahun-tahun, orang-orang yang tubuhnya berotot mempunyai usia yang jauh lebih panjang dibanding yang tidak berotot.
Lantas, bagaimana cara menjaga massa otot agar fungsi-fungsi tersebut berjalan optimal?
Terlebih saat memasuki usia 30-an, massa otot mengalami penurunan sekitar 3-8%.
Dokter Andhika menjelaskan, mengoptimalkan massa otot harus dilakukan sejak usia remaja.
"Masa remaja merupakan salah satu periode pertumbuhan yang paling cepat. Pada masa remaja, terjadi perubahan fisik yang pesat, misalnya penambahan tinggi badan, peningkatan massa otot, perubahan distribusi lemak tubuh, dan perkembangan organ-organ seksual sekunder," jelasnya.
Yang bisa dilakukan untuk meningkatkan massa otot, salah satunya adalah dengan mencukupi kebutuhan protein.
Selain dari makanan seperti daging, ikan, atau unggas lainnya, asupan protein juga bisa diperoleh dari susu.
"Konsumsi protein yang cukup di masa ini berperan penting dalam mengoptimalkan periode growth spurt," katanya.
Angka kecukupan protein berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2019 untuk pria usia 19-64 tahun sekitar 65 gram/hari dan 60 gram/hari untuk wanita dengan usia yang sama.
Tak hanya dari asupan protein, pengoptimalan massa otot juga dapat dilakukan dengan rutin melalukan latihan fisik seperti sit-up dan push-up.
Waktu istirahat yang cukup juga sangat dibutuhkan, karena kurang tidur dapat menghancurkan otot.
Kondisi psikologis juga perlu diperhatikan dan jangan biarkan stres berlanjut. Pasalnya, hormon stres dapat merusak jaringan otot. (*)
Baca Juga: Mudah Dilakukan Sendiri, Otot Leher Kaku Bisa Rileks dengan Pijat Titik-titik Ini
Source | : | liputan |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar