GridHEALTH.id - Rambut rontok merupakan masalah umum yang dialami banyak orang.
Meskipun sering kali disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, pola makan yang buruk, atau ketidakseimbangan hormon, rambut rontok juga bisa menjadi gejala dari penyakit serius.
Alopecia areata adalah penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh menyerang folikel rambut, menyebabkan rambut rontok dalam jumlah besar. Penyakit ini dapat mempengaruhi area kecil di kulit kepala atau seluruh tubuh, termasuk alis dan bulu mata.
Penyebab pasti alopecia areata tidak diketahui, tetapi faktor genetik dan stres dianggap berperan dalam perkembangan penyakit ini.
Anemia, khususnya anemia defisiensi zat besi, adalah kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.
Gejala umum anemia termasuk kelelahan, pucat, dan rambut rontok. Kurangnya zat besi dapat memengaruhi pertumbuhan rambut dan menyebabkan kerontokan yang signifikan.
Ketidakseimbangan hormon tiroid, baik hypothyroidism (kekurangan hormon tiroid) maupun hyperthyroidism (kelebihan hormon tiroid), dapat menyebabkan rambut rontok.
Tiroid yang tidak berfungsi dengan baik dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut, menyebabkan rambut menjadi tipis dan rapuh.
Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyebabkan peradangan kronis pada berbagai bagian tubuh, termasuk kulit kepala.
Peradangan ini dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan rambut rontok. Pada beberapa kasus, rambut rontok akibat lupus bisa permanen.
Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk kerontokan rambut. Diabetes yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah dan mengganggu sirkulasi darah, termasuk ke folikel rambut.
Baca Juga: Inilah Beberapa Penyakit yang Bisa Menyebabkan Rambut Rontok
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar