Batu yang terbentuk di ginjal atau kandung kemih bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil. Gejala lainnya bisa berupa nyeri perut bagian bawah, mual, dan darah dalam urine.
Beberapa PMS, seperti klamidia dan gonore, dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil.
Gejala lain dari PMS mungkin termasuk keputihan yang tidak normal, gatal, dan rasa terbakar.
Kista ovarium yang besar atau pecah bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil, selain nyeri panggul dan perubahan siklus menstruasi.
Ada beberapa langkah yang dilakukan untuk mengatasi nyeri saat buang air kecil pada wanita.
Mengonsumsi air yang cukup dapat membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih dan mencegah dehidrasi, yang dapat memperburuk gejala. Cobalah untuk minum setidaknya 8 gelas air sehari.
Hindari penggunaan produk kebersihan yang keras atau beraroma di area genital. Gunakan sabun yang lembut dan bebas pewangi untuk membersihkan area tersebut.
Jika nyeri disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti ISK atau PMS, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik.
Pastikan untuk mengonsumsi antibiotik sesuai dengan anjuran dokter dan menyelesaikan seluruh kursus pengobatan.
Untuk infeksi jamur vagina, obat antijamur baik berupa krim atau tablet mungkin diperlukan. Obat ini bisa dibeli di apotek atau diresepkan oleh dokter.
Jika nyeri disebabkan oleh batu ginjal atau kandung kemih, dokter mungkin akan memberikan obat untuk membantu melarutkan batu atau merekomendasikan prosedur medis untuk mengeluarkan batu tersebut.
Baca Juga: Jangan Dispelekan, Ini Penyakit yang Timbul Akibat Sering Menahan Buang Air Kecil
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar