Makanan yang kurang bergizi dan minimnya akses ke makanan segar dapat memicu berbagai masalah kesehatan, terutama pada anak-anak yang mengalami stunting atau pertumbuhan yang terhambat.
Selain itu, konsumsi makanan yang tercemar juga dapat memperparah masalah gizi.
Lingkungan kumuh yang tidak mendukung kebersihan dan kesehatan dapat berkontribusi pada masalah stunting, di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan nutrisi kronis, terutama pada masa awal pertumbuhan.
Stunting juga disebabkan oleh infeksi berulang yang sering terjadi di lingkungan yang tidak sehat, seperti diare atau infeksi parasit.
Kondisi kumuh yang lembap dan penuh dengan sampah juga menyebabkan banyaknya penyakit kulit.
Penyakit seperti scabies, kurap, serta berbagai infeksi kulit lainnya sering kali menyerang penghuni rumah kumuh karena minimnya kebersihan pribadi dan lingkungan.
Selain itu, adanya hama seperti kutu, kecoa, dan tikus memperburuk kondisi ini.
Lingkungan kumuh yang banyak genangan air menjadi tempat ideal bagi berkembangnya nyamuk.
Penyakit seperti demam berdarah dan malaria sering kali mewabah di lingkungan dengan sanitasi yang buruk dan kepadatan penduduk yang tinggi.
Nyamuk Aedes aegypti, yang membawa virus dengue, sangat mudah berkembang biak di daerah yang tidak terkelola dengan baik.
Lingkungan rumah kumuh juga dapat berdampak pada kesehatan mental penghuninya.
Baca Juga: Mudah Ditanam di Rumah, Ini Dia 6 Tanaman Herbal yang Bisa Menurunkan Kolesterol
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar