Tekanan darah tinggi yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, serta merusak organ-organ penting seperti ginjal.
Kolesterol tinggi dan diabetes sering kali berjalan beriringan. Wanita yang memiliki kolesterol tinggi berisiko lebih besar terkena diabetes tipe 2.
Kadar kolesterol yang tidak terkendali dapat mengganggu cara tubuh memetabolisme gula, yang akhirnya meningkatkan risiko resistensi insulin.
Bagi penderita diabetes, kolesterol tinggi juga memperparah kondisi, karena meningkatkan risiko komplikasi seperti kerusakan saraf dan penyakit kardiovaskular.
Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah tepi atau Peripheral Artery Disease (PAD).
Kondisi ini terjadi ketika plak kolesterol menghalangi aliran darah ke anggota tubuh seperti kaki dan tangan.
Pada wanita, PAD bisa menyebabkan rasa sakit saat berjalan, kram, atau bahkan gangren jika aliran darah sangat terbatas.
PAD sering menjadi tanda peringatan awal dari masalah kesehatan yang lebih serius seperti penyakit jantung.
Kolesterol tinggi adalah kondisi yang berbahaya bagi wanita, terutama setelah menopause.
Dengan risiko penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, diabetes, dan gangguan pembuluh darah, penting bagi wanita untuk menjaga kadar kolesterol tetap dalam batas normal.
Langkah pencegahan seperti mengadopsi pola makan sehat, rutin berolahraga, dan memeriksakan kadar kolesterol secara berkala dapat membantu mengurangi risiko masalah kesehatan yang disebabkan oleh kolesterol tinggi. (*)
Baca Juga: Rasanya Enak Tapi Jangan Kebanyakan, 5 Jenis Ikan Ini Mengandung Kolesterol Jahat
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar