GridHEALTH.id – Keputihan adalah hal yang umum dialami oleh wanita dan berfungsi untuk menjaga kebersihan serta kesehatan area kewanitaan.
Namun, beberapa wanita mungkin mengalami keputihan yang keluar setelah buang air kecil, yang terkadang menimbulkan rasa khawatir.
Lantas, apakah ini normal, atau ada yang perlu diperhatikan?
Agar tidak lagi bingung, berikut ini penjelasan selengkapnya.
Melansir dari berbagai sumber, inilah beberapa alasan kenapa habis buang air kecil keluar keputihan.
Keputihan yang terjadi secara alami biasanya berwarna putih atau bening, tidak berbau, dan bertekstur cair atau sedikit kental. Ini adalah bagian dari sistem alami tubuh wanita untuk menjaga kebersihan vagina.
Saat Anda buang air kecil dan melihat ada keputihan yang keluar, itu mungkin disebabkan oleh keputihan normal yang bercampur dengan urine.
Keputihan yang keluar setelah buang air kecil dapat menjadi lebih terlihat karena dorongan dari otot-otot panggul saat buang air.
Jika keputihan yang Anda alami tidak berbau atau tidak disertai gejala lain seperti gatal atau rasa sakit, itu kemungkinan besar adalah hal yang normal.
Jika keputihan yang keluar setelah buang air kecil berbau tidak sedap, berwarna kekuningan, kehijauan, atau disertai rasa gatal dan panas, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi, seperti infeksi jamur atau bacterial vaginosis (BV).
Infeksi jamur biasanya menyebabkan keputihan yang tebal, putih, dan mirip seperti keju, sementara BV biasanya ditandai dengan keputihan yang berbau amis.
Baca Juga: Resep Obat Keputihan Alami: Solusi untuk Masalah Kesehatan Wanita
Infeksi ini sering disebabkan oleh ketidakseimbangan flora bakteri di vagina atau penggunaan produk kewanitaan yang keras, seperti sabun beraroma, atau douching.
Jika mengalami gejala seperti ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Vaginosis bakterialis adalah kondisi yang terjadi akibat pertumbuhan bakteri yang berlebihan di vagina. Gejalanya meliputi keputihan yang berwarna keabu-abuan atau putih, berbau amis, dan dapat keluar setelah buang air kecil.
Vaginosis bakterialis dapat disebabkan oleh hubungan seksual yang tidak aman atau perubahan hormonal.
Perubahan hormonal, terutama selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause, dapat menyebabkan peningkatan produksi keputihan. Setelah buang air kecil, hormon-hormon ini bisa mempercepat keluarnya keputihan.
Hormon estrogen, misalnya, berperan dalam mengatur jumlah keputihan. Pada masa ovulasi, wanita cenderung menghasilkan lebih banyak keputihan yang lebih encer.
Kebersihan yang kurang optimal dapat memengaruhi keputihan yang keluar setelah buang air kecil. Bakteri dari sisa urine atau kotoran dapat menyebabkan infeksi dan membuat keputihan berubah warna atau bau.
Penting untuk menjaga kebersihan area kewanitaan dengan cara membersihkan dari depan ke belakang setelah buang air kecil, untuk menghindari kontaminasi bakteri dari anus ke vagina.
Keputihan yang keluar setelah buang air kecil bisa menjadi hal yang normal jika tidak disertai gejala-gejala seperti bau tidak sedap, warna yang tidak biasa, atau rasa gatal.
Namun, jika Anda mengalami keputihan yang berbau, berubah warna, atau menimbulkan ketidaknyamanan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Selain itu, menjaga kebersihan area kewanitaan dan menghindari produk beraroma tajam dapat membantu mencegah infeksi. (*)
Baca Juga: Keputihan Terus-menerus, Sebenarnya Pertanda Apa? Para Wanita Wajib Waspadai 6 Kondisi Ini
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar