Deteksi dini gangguan penglihatan di masyarakat sangat penting dilakukan untuk menemukan kasus sedini mungkin, sehingga dapat ditindaklanjuti segera.
Hal ini agar tidak terjadi keterlambatan penanganan yang dapat memperberat kondisi atau mengakibatkan kebutaan.
Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, yang turut hadir memberikan sambutan, menyatakan bahwa pemerintah daerah, khususnya NTB, menyambut baik kegiatan Hari Penglihatan Sedunia.
Pemerintah Provinsi NTB juga memberikan perhatian serius terhadap penanganan masalah kesehatan mata di wilayah tersebut.
Berdasarkan data Rapid Assessment of Avoidable Blindness(RAAB), prevalensi kebutaan di NTB berada pada peringkat kedua nasional sebesar 4,4%, dengan sekitar 78,1% kebutaan disebabkan oleh katarak.
“Di NTB, kasus katarak kurang lebih 37.500-an kasus 29.300-an di antaranya katarak. Data tahun 2020 disampaikan juga bahwa 15,81% terjadi kasus refraksi penglihatan pada anak. Daerah Lombok Barat dari survei-survei spontan yang dilakukan terhadap 400 anak, terdapat 25% mengalami gangguan penglihatan,” kata Sekda Lalu Ariadi.
Lebih lanjut, Sekda Lalu Ariadi mengatakan, angka 25% gangguan penglihatan pada anak ini dapat terus meningkat.
Karena itu, upaya pencegahan perlu dilakukan untuk menghindari potensi sebagai kontributor ancaman kebutaan.
Deteksi dini pada anak juga telah dilaksanakan di 13 sekolah yang ada di Kabupaten Lombok, Provinsi NTB.
Sebanyak 496 anak melakukan pemeriksaan tersebut dan 112 di antaranya positif mengalami kelainan refraksi.
Dalam sambutannya, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI dr. Prima Yosephine menyampaikan, tujuan peringatan Hari Penglihatan Sedunia antara lain meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pencegahan gangguan penglihatan pada anak, mengampanyekan pentingnya menjaga kesehatan mata, serta mewujudkan generasi emas yang sehat dan produktif.
Baca Juga: Jangan Dianggap Sakit Biasa, 4 Kondisi Ini Ternyata Ciri-ciri Kolesterol di Mata
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar