Dalam kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) April 2024 lalu, Presiden ke-7 Joko Widodo menyebut, tiga penyakit PTM yang menyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia, yakni penyakit stroke sebanyak 330 ribuan kasus kematian, penyakit jantung sekitar 300 ribu kematian, dan kanker juga mencapai 300 ribu kasus kematian.
Tingkat kematian ibu dan bayi di Indonesia masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Kementerian Kesehatan harus memperluas akses terhadap layanan kesehatan ibu dan anak, terutama di daerah terpencil dan kurang berkembang.
Akses layanan kesehatan masih terkonsentrasi di daerah perkotaan, sementara di daerah terpencil seringkali terbatas.
Kesenjangan ini perlu diatasi dengan peningkatan jumlah dan distribusi tenaga medis, fasilitas kesehatan, serta pemanfaatan teknologi telemedicine untuk menjangkau masyarakat yang tinggal jauh dari pusat layanan kesehatan.
Joko Widodo juga sempat mengatakan harapannya agar permasalahan kesehatan dapat diatasi bersama-sama dan terintegrasi dari pusat hingga ke daerah.
Untuk itu, diperlukan rencana jangka panjang, rencana jangka menengah, rencana induk kesehatan yang sejalan baik di pusat sampai daerah.
“Semuanya harus in line, harus satu garis lurus. Oleh karena itu, kita ingin mengkonsolidasikan hal itu dan mengintegrasikan agar kerja kita bersama-sama bisa menghasilkan sebuah hasil yang konkret dari persoalan-persoalan kesehatan yang kita miliki,” ujar Jokowi dikutip dari laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan.
Kala itu, Jokowi berharap agar rencana induk kesehatan dapat segera selesai sehingga bisa dijadikan pedoman pelaksanaan program kesehatan baik di pusat, daerah dan juga sektor swasta.
“Saya yakin jika semuanya berjalan kompak akan signifikan kemajuan dibidang kesehatan di negara kita,” imbuh Jokowi.
Pembiayaan kesehatan melalui BPJS Kesehatan juga menghadapi tantangan besar, terutama dari segi defisit keuangan.
Baca Juga: Jutaan Anak di Indonesia Mengalami Kelainan Mata, Begini Cara Menjaga Kesehatan Mata Sejak Dini
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar