Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, persoalan lain yang juga besar di kesehatan adalah ketersedian tenaga kesehatan.
Saat ini, jumlah dokter dan dokter spesialis di Indonesia masih kurang, dimana rasionya hanya 0,47 dan menempati urutan 147 di dunia.
Jokowi juga menyoroti masih tingginya masyarakat Indonesia yang berobat keluar negeri.
Menurut Jokowi, hampir satu juta warga negara Indonesia memilih untuk berobat ke luar negeri dibanding di dalam negeri, yang secara hitungan ekonomi negara kehilangan sekitar Rp 180 triliuan setiap tahunnya.
Sementara itu, terkait kesediaan bahan baku obat juga menjadi catatan, dimana 90% masih impor.
Sedangkan, untuk alat-alat kesehatan, 52% juga masih didatangkan dari luar negeri.
“Untuk alat kesehatan itu tidak apa, tapi jangan sampai jarum, selang dan alat infus kita masih impor juga, jangan, kita harus produksi sendiri,” ucap Jokowi. (*)
Baca Juga: Kementerian Kesehatan akan Berikan Vaksin Mpox, Siapa Sasarannya?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar