Batas aman untuk konsumsi alkohol adalah satu hingga dua gelas per hari untuk pria dan satu gelas per hari untuk wanita.
Jika memungkinkan, batasi konsumsi alkohol atau hindari sama sekali demi menjaga kesehatan jangka panjang. Minum air putih, jus buah alami, atau teh tanpa gula bisa menjadi alternatif yang lebih sehat.
Tidur adalah waktu tubuh untuk memperbaiki dan meregenerasi sel-sel yang rusak.
Namun, kebiasaan kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur bisa mengganggu fungsi tubuh dan meningkatkan risiko stroke.
Kurang tidur bisa menyebabkan gangguan metabolisme, meningkatkan tekanan darah, serta memicu inflamasi kronis, yang semuanya dapat memicu stroke.
Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam dan cobalah menjaga jadwal tidur yang konsisten.
Jika Anda sering merasa lelah atau mengalami gangguan tidur seperti sleep apnea, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Stres yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada tubuh, termasuk meningkatkan tekanan darah dan merusak arteri.
Saat kita stres, tubuh melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin, yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
Selain itu, stres yang berlebihan sering kali mendorong seseorang untuk mengadopsi kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula.
Mengelola stres melalui meditasi, olahraga, hobi, atau berkonsultasi dengan terapis adalah cara-cara yang dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mencegah penyakit serius seperti stroke.
Baca Juga: Bisa Menyelamatkan Nyawa, Begini Pertolongan Pertama untuk Gejala Stroke yang Tepat
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar