Begitu juga dengan alkohol, yang dapat menaikkan tekanan darah dan menyebabkan gangguan pada fungsi hati.
Bagi pasien stroke, sangat penting untuk berhenti merokok dan menghindari alkohol atau setidaknya membatasi konsumsinya secara drastis.
Pasien stroke sering kali harus mengonsumsi obat untuk menjaga tekanan darah dan mencegah penggumpalan darah. Namun, mengabaikan pengobatan yang diresepkan atau berhenti meminumnya tanpa persetujuan dokter bisa menjadi kebiasaan yang sangat berbahaya.
Obat-obatan ini penting untuk mencegah kondisi stroke memburuk atau kambuh kembali. Penting bagi pasien stroke untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menghentikan atau mengubah dosis obat.
Stres berlebihan dapat memperburuk kondisi pasien stroke. Saat seseorang stres, tekanan darah cenderung meningkat, dan ini bisa memicu stroke ulang.
Teknik manajemen stres, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau konseling, dapat membantu pasien stroke dalam mengelola emosinya dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
Tidur berkualitas sangat penting bagi proses penyembuhan pasien stroke. Kurang tidur atau tidur yang terganggu dapat memicu tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko komplikasi stroke.
Cobalah untuk tidur cukup selama 7-8 jam setiap malam, dan pastikan lingkungan tidur nyaman serta tenang.
Menghindari kebiasaan buruk ini dapat membantu mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi bagi pasien stroke.
Konsultasi rutin dengan dokter, menjaga pola makan yang sehat, dan menjalani gaya hidup aktif adalah kunci untuk mengelola kondisi stroke agar tidak semakin parah.
Dengan perubahan gaya hidup yang tepat, pasien stroke memiliki kesempatan yang lebih baik untuk pemulihan dan hidup sehat. (*)
Baca Juga: Sudah Pernah Stroke? Ini Cara Mencegahnya Agar Tidak Kena Lagi
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar