GridHEALTH.id - Jumlah orang yang meninggal akibat wabah virus corona jenis baru di China telah melonjak menjadi 106 orang.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasannya Pasien Terduga Virus Corona Harus Diisolasi
Selain itu, sekitar 1.291 kasus baru muncul sehingga menambah jumlah orang di China yang terinfeksi menjadi sekitar 4.000.
Komisi Kesehatan Provinsi Hubei mengatakan ada tambahan sebanyak 24 orang meninggal di wilayah pusat virus yang bernama resmi 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV tersebut.
Australia mengkonfirmasi empat kasus pertamanya dan Kanada yang pertama pada hari Sabtu. Setelah Malaysia mengkonfirmasi empat kasus dan Perancis melaporkan kasus pertama Eropa pada hari Jumat, ketika otoritas kesehatan di seluruh dunia berjuang untuk mencegah pandemi.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membuat bingung masyarakat internasional dengan mengoreksi penilaiannya terhadap virus Corona jenis baru, 2019-nCoV. Organisasi itu kini menyatakan risiko global dari virus mematikan tersebut tinggi.
Laporan penilaian WHO sebelumnya menyatakan tingkat risiko global dari virus itu masih "moderat."
Baca Juga: Turun Berat Badan 10% Saja Bisa Hapuskan Komplikasi Akibat Diabetes
Tetapi kemudian, dua hari berselang Badan kesehatan yang bernaung di bawah PBB tersebut mengatakan dalam laporan yang dipublikasikan Minggu malam bahwa risiko virus sangat tinggi di China, tinggi di tingkat regional dan tinggi di tingkat global.
Dalam catatan kakinya, WHO mengatakan ada kesalahan dalam laporan komunikasi sebelumnya yang diterbitkan pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu.
Baca Juga: Memeluk Pasangan, Cara Sehat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi!
Ditanya untuk lebih detail, juru bicara WHO Fadela Chaib hanya mengatakan bahwa itu adalah "kesalahan dalam susunan kata."
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis pekan lalu organisasi itu tidak menyatakan darurat kesehatan masyarakat internasional akan bahaya virus Corona jenis baru yang muncul pertama kali di Wuhan, China.
Keputusan WHO itu terbilang langka, karena keputusan itu tidak dapat memicu tindakan internasional yang lebih terpadu.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah mengunjungi China minggu ini untuk membahas tindakan lebih lanjut untuk mengatasi virus.
Pada hari Kamis pekan lalu, dia mengatakan; "Ini adalah keadaan darurat di China, tetapi belum menjadi darurat kesehatan global."
Baca Juga: Studi: Ternyata Minum Kopi Membuat Wanita Sehat, Ini Alasannya
Pernyataan yang seperti plin-plan itu telah memicu kemarahan internasional karena WHO yang seharusnya badan kesehatan berwenang, masih ragu menyatakan apakah virus corona berbahaya atau tidak.
Disinyalir virus corona tetap bisa menyebar, walaupun pasien masih dalam tahap inkubasi. Namun kasus ini masih diteliti kebenarannya.
Sebab data-data dari virus corona 2019-nCoV ini masih belum lengkap dan perlu diteliti lebih lanjut. Sementara korban terus berjatuhan.
Baca Juga: Pencernaan Sehat Didapat Dari Cara Makan yang Sehat, Begini Caranya
Virus Corona yang baru diidentifikasi telah menciptakan alarm karena masih banyak yang tidak diketahui soal ini, seperti seberapa berbahayanya dan betapa mudahnya menyebar di antara orang-orang.
Virus Corona dapat menyebabkan pneumonia, yang dalam beberapa kasus telah mengakibatkan mematikan. (*)