Find Us On Social Media :

Siswa SMP di Malang yang Menjadi Korban Bully Akhirnya Diamputasi, Ini Alasan Medis dan Dampaknya

Sempat dikira bergurau, siswa SMP di Malang yang jadi korban bully hdikonfirmasi harus menjalani amputasi.

GridHEALTH.id - MS (13), siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Kota Malang yang menjadi korban bully akhirnya dikonfirmasi harus menjalani amputasi.

Baca Juga: Biasa Mengusir, Akhirnya Ningsih Tinampi Didatangi Ikatan Dokter Indonesia dan Lintas Dinas se-Jawa Timur

Seperti kita ketahui, akibat perundungan yang dialami MS salah satu jari tangan yang dimilki siswa kelas VII tersebut tidak lagi berfungsi.

Bahkan video yang memperlihatkan MS meringis kesakitan sempat viral di beberapa media sosial dan menjadi pemberitaan hangat di tanah air.

Namun kasus perundungan yang menimpa MS itu dianggap Kepala SMPN 16 Kota Malang, Syamsul Arifin bukan karena faktor kesengajaan.

Baca Juga : Siswa SMP di Malang Jadi Korban Perundungan Hingga Masuk Rumah Sakit, Kepala Sekolah Sebut Hanya Bergurau

Hal itu karena para pelaku dinilai tidak memiliki latar belakang kenakalan yang dianggap cukup serius.

"Bergurau seusia anak, karena yang melakukan anak-anak yang tidak punya rekam jejak kenakalan yang sangat keras,” kata Syamsul.

Tapi nyatanya akibat perundungan tersebut, MS harus merelakan jari yang tidak berfungsinya tersebut untuk diamputasi.

Baca Juga: Mulutnya Ditumbuhi Rambut, Mengerikan tapi Nyata, Disantet?

Menurut paman korban, Taufik, pihak dokter sudah melakukan observasi dan diputuskan bahwa akan melakukan amputasi pada bocah malang tersebut.

"Telah dilakukan observasi terhadap jari MS. Jarinya sudah tidak berfungsi ujungnya, akhirnya kami dikonfirmasi bahwa akan dilakukan amputasi," kata Taufik dilansir dari Kompas.com dari Antaranews.com, Selasa (4/2/2020).

Baca Juga: Jadi Obat Pereda Nyeri, Aspirin Miliki 7 Manfaat untuk Perawatan Kecantikan, Mau Coba?

Dimana proses operasi amputasi dijalani MS di rumah sekitar pukul 18.00 WIB, Rabu (5/2/2020) kemarin.

Taufik juga sangat menyayangkan peristiwa yang menimpa keponakannya itu.

Terlebih, kasus bully ini terjadi di lingkungan sekolah dimana tempat yang seharusnya anak-anak dibimbing dan dibina.

Jika ditilik dari sisi medis juga, pastinya kondisi kesehatan MS akan sangat terganggu, baik itu kesehatan fisik maupun mental.

Baca Juga: 9 Makanan yang Dapat Mencegah Tulang Keropos Dengan Diet Osteoporosis

Namun biasanya amputasi akan sangat berdampak besar pada psikologis atau kesehatan mental pasiennya.

Seperti dilansir dari NHS, pasien amputasi akan mengalami emosi seperti kesedihan dan kehilangan mirip seperti mengalami kematian orang yang dicintai.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Alami Mengontrol Darah Tinggi, Salah Satunya dengan Bawang Putih

Karenanya, menghadapi dampak psikologis dari amputasi adalah sama pentingnya dengan mengatasi tuntutan fisik.

Ada beberapa alasan kenapa amputasi sangat berdampak pada kesehatan mental pasiennya, diantaranya :

Baca Juga: 5 Manfaat Bersepeda bagi Kesehatan, Salah satunya Mengatasi Nyeri Punggung

- Pasien harus mengatasi hilangnya sensasi dari anggota tubuh yang diamputasi.

- Pasien harus mengatasi kehilangan fungsi dari anggota tubuh yang diamputasi.

- indra pasien tentang citra tubuh, dan persepsi orang lain tentang citra tubuh telah berubah.

- Munculnya pikiran dan emosi negatif, terlebih bagi pasien yang menjalani amputasi darurat dan mereka tidak punya waktu untuk mempersiapkan mental untuk efek operasi.

Baca Juga: Masih Belia Tapi Berani Memutuskan Menjadi Pria Tulen daripada jadi Wanita, Sudah 2 Kali Operasi dari 4 Tahapan yang Direncanakan

Baca Juga: Nikita Mirzani Berterus Terang Diminta Mantan Suami Menggugurkan Kandungan, Padahal Jelas Risikonya Kematian bagi Dirinya

Adapun emosi dan pikiran negatif yang dialami pasien setelah amputasi meliputi depresi, kegelisahan, kesedihan, dan trauma.

Dimana jika emosi dan pikiran negatif itu dibiarkan dapat memicu tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh pasien amputasi.

Menyikapi hal itu, Perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Malang Peduli Pendidikan, Sri Wahyuningsih mengaku sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa MS.

Ia berharap, kejadian tersebut tidak terulang lagi di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Ingin Terlihat Awet Muda? Coba Lakukan Perawatan Wajah Ini selama 90 Menit di Rumah

"Kami sangat prihatin atas keadaan adik MS. Kami mengharap kejadian ini tidak terjadi lagi, dan anak-anak terjamin keamanan dan kenyamanannya ketika berada di sekolah," harapnya.

Sementara itu, polisi mengaku telah melakukan penyelidikan terhadap kasus perundungan yang menimpa MS.

Saat ini, tujuh siswa yang diduga melakukan perundungan terhadap MS tersebut telah dilakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Dibalik Kelezatannya, Mangga Berkhasiat bagi Kesehatan Mata hingga Tingkatkan Kekebalan Tubuh

“Hari ini kita lakukan pemeriksaan khusus terhadap murid-murid yang diduga melakukan penganiayaan,” kata Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata saat diwawancara di Mapolsek Lowokwaru, Kota Malang, Senin (3/2/2020).

Dalam melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku itu, polisi akan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.(*)

 

 #berantasstunting